Nyindir Ahok, Arya Sinulingga: Jadi Komut Merasa Direktur

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 28 November 2021 15:57 WIB
Monitorindonesia.com- Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengingatkan Ahok seharusnya mengetahui 5 transformasi yang telah dijalankan oleh perusahaan-perusahaan BUMN. "Harusnya diterapkan juga di Pertamina 5 transformasi itu. Dan beliau kan sebagai komut harus membicarakan itu juga di sesama komisaris, di dewan komisaris. Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina juga menjadi komisaris merasa direktur gitu. Komut merasa dirut itu jangan, harus tahu batasan-batasannya," kata Arya Sinulingga kepada wartawan, Minggu (28/11/2021). Tak hanya itu, Arya Sinulingga mengingatkan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar tidak merasa menjadi direktur utama. Hal itu ia ingatkan sebagai respon dari pernyataan Ahok terkait banyaknya kontrak-kontrak di BUMN yang bermasalah. Maka dari itu, Arya Sinulingga berharap Ahok banyak belajar dan tak ingin Ahok sebagai komisaris utama ketinggalan kereta. '"Dan kita berharap ke depan Pak Ahok makin banyak nih belajar dari apa yang sedang dilakukan oleh BUMN. Jangan sampai Pak Ahok ketinggalan kereta. Masa Pak Ahok sebagai komut ketinggalan kereta," harap Arya. Ahok sebelumnya mengatakan, jika banyak kontrak BUMN bermasalah. Kondisi itu terjadi juga di Pertamina. "Banyak kontrak di BUMN yang sangat merugikan BUMN juga, termasuk Pertamina. Itu yang saya marah, ini lagi kita koreksi nih. Kenapa kontrak-kontrak ini menguntungkan pihak lain?" ungkap Ahok dalam YouTube nya yang dikutip pada Minggu(28/11/2021). Ahok pun menduga, BUMN itu berlindung pada oknum di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Itu mens rea-nya ada. Mungkin anda terlindungi oknum BPK, tidak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar mungkin ya. Tapi, kalau saya, pasti anda saya proses," kata Ahok. Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir telah bercerita mengenai 5 langkah transformasi BUMN yang telah dipetakan agar bisa berdaya saing. Ada lima pondasi dalam transformasi tersebut yaitu: Transformasi pertama adalah memetakan BUMN mana yang akan fokus kepada bisnis dan fokus kepada pelayanan atau public service. Kedua adalah membangun ekosistem yang bisa bersaing sehingga menjadi excellent atau perusahaan yang bagus. Ketiga Kementerian BUMN juga memastikan research and development dikembalikan ke universitas. "Jadi BUMN hanya komersialisasi. Toh innovation and digitalisation ini menjadi kunci ke depan," tutur dia dalam Orasi Ilmiah di Universitas Brawijaya seperti ditulis Minggu (28/11/2021). Keempat adalah bisnis proses yang benar. "Kita harus tahu mana penugasan mana korporasi. Jangan saat penugasan mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk korupsi," tambah dia. Terakhir atau kelima adalah membangun sumber daya manusia. Kementerian BUMN telah meluncurkan program AKHLAK untuk meningkatkan kapasitas SDM tersebut. (Wawan)