5 Fakta Tentang Kereta Gantung Rinjani

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 20 Juni 2022 18:14 WIB
Lombok, MI - Proyek pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani yang berada di Desa Lantan, Lombok, Nusa Tenggara Barat telah mendekati tahap realisasi. Dana yang telah diperkirakan sekitar ratusan miliar dari berbagai investor luar negeri. Kereta gantung yang akan dibangun ini akan membentang hingga puluhan kilometer. Proyek tersebut menuai perdebatan karena dinilai merusak keaslian alam di Gunung Rinjani. Tidak sedikit masyarakat mendesak gubernur NTB untuk memberhentikan proyek tersebut. Berikut 5 fakta seputar pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani. 1. Diperkirakan akan membentang hingga puluhan kilometer Proyek kereta gantung ini akan membentangi gunung Rinjani yang indah. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam serta pesona gunung Rinjani dari atas. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nusa Tenggara Barat, H Madani Maukrom mengatakan bahwa kereta gantung ini akan membentang sekitar 10 kilometer. 2. Penanaman modal ratusan miliar Rupiah dari investor Pengelola proyek tersebut melalui Dinas Penanaman Modal dan Layanan Terpadu Satu Pintu Provinsi yakin akan lolos AMDAL dan pembangunan akan segera dimulai. Muhammad Roem sebagai kepala dinas tersebut mengungkapkan jumlah dana yang dibutuhkan yakni sekitar Rp 600 miliar. Dana tersebut akan disuntik oleh para investor dari luar negeri. 3. Dinilai akan memakai banyak tenaga kerja Proyek yang menggandeng investor besar dari luar negeri melalui PT Indonesia Lombok Resort juga dinilai akan memakai banyak tenaga kerja. Pihak pengelola telah yakin bahwa perizinan dan pengerjaan akan berjalan dengan lancar. 4. Proyek diduga akan merusak lingkungan dan eksploitatif Walaupun pihak pengelola yakin akan lolos AMDAL, tetapi beberapa pihak menilai bahwa proyek tersebut perlu menempuh kajian yang lebih mendalam terutama perihal ekologis.  Pasalnya, pihak Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai pembangunan proyek kereta gantung tersebut dilakukan di kawasan yang berada dalam lindungan UNESCO. 5. Walhi memaksa gubernur NTB untuk berhentikan proyek tersebut Karena menyimpan banyak risiko kerusakan lingkungan yang mengabaikan desain tata ruang dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait kajian kelingkungan, Walhi memaksa gubernur NTB untuk memberhentikan proyek tersebut. Lantaran rakyat juga tidak membutuhkan kereta gantung karena kehidupan rakyat lebih bergantung kepada kelestarian alam Gunung Rinjani sebagai sumber kehidupan rakyat setempat.