Ini Alasan Non-Muslim Dilarang ke Mekkah

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 22 Juli 2022 19:47 WIB
Jakarta, MI - Belakangan ini heboh pemberitaan soal jurnalis asal Israel yang nyelonong ke Mekkah. Pria bernama Gil Tamary itu seorang Yahudi yang bekerja di Channel 13. Dalam video itu, Tamary tampak melewati gerbang Mekkah, yang menjadi tanda pintu masuk ke kota. Gerbang ini merupakan titik di mana non-Muslim dilarang masuk. Ia juga tampak mengunjungi gerbang Masjidil haram. Selain itu, Tamary juga berswafoto di Gunung Arafah, tempat Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhir. Lokasi ini juga menjadi salah satu tempat umat Islam berkumpul menjalankan ibadah haji. Beberapa menilai ia harus dihukum berat, yang lain menganggap tindakannya menjijikan dan tak menghargai Muslim. Meski begitu, sebenarnya mengapa non Muslim dilarang memasuki kota Makkah Al mukarramah? Mekkah memang menjadi rumah Masjidil Haram, masjid yang paling disucikan umat Muslim karena menjadi pusat kiblat orang Islam beribadah. Selain itu, ada ayat Al-Qur'an yang memberikan indikasi jelas bahwa Allah ingin menjaga Mekkah sebagai kota suci untuk umatnya beribadah. Oleh karena itu, kota suci ini tak pernah diubah menjadi resor wisata oleh pemerintah Saudi. Selain menjadi pemimpin tertinggi Arab Saudi, Raja Saudi juga memiliki gelar pelindung dua masjid suci, yakni Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Sampai saat ini, Saudi terus menerapkan ketat pembatasan masuk ke Kota Mekkah. Pemerintahan Raja Salman melarang non-Muslim masuk demi menjaga kekhusukan umat Islam dalam beribadah terutama saat haji dan umrah. Meski demikian, non-muslim bisa memasuki Kota Madinah, kota suci kedua bagi ummat Islam. Hanya saja, mereka hanya diizinkan berada di bagian tertentu. Non-muslim tetap dilarang memasuki pusat Kota Madinah di mana Masjid Nabawi berada.
Berita Terkait