Terkait Tewasnya Sertu Bayu, Panglima TNI Minta Kasus Disidik Ulang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 24 Juli 2022 12:00 WIB
Jakarta, MI - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintahkan jajarannya untuk menyidik ulang kasus Sertu Marctyan Bayu Pratama yang tewas diduga dianiaya seniornya. Andika menganggap kasus kematian Sertu Bayu tersebut sudah masuk ranah hukum sehingga perlu diusut. "Nah, sekarang kalau Odmil Jakarta, kan sudah dilimpahkan Odmil Jakarta, Odmil Jakarta sidik ulang," kata Jenderal Andika Perkasa, dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Sabtu (23/7) Andika pun menginstruksikan jajarannya untuk usut tuntas secara proses hukum. Ia meminta tidak ada keraguan dalam mengungkap kasus tersebut. "Ini sudah masuk keprihatinan saya, sekarang proses hukum segera dimulai. Kalau ada pihak terkait, buka saja, jangan ragu-ragu. Saya ulangi, kalau ada pihak terkait yang kemudian terungkap, jangan ragu-ragu ini sudah masuk proses hukum," ujar Andika. Panglima TNI ini mengatakan tak mempermasalahkan apabila berkas kasus Sertu Bayu dikembalikan. Akan tetapi, berkas tersebut tetap harus dilengkapi dan meminta jajarannya untuk memasukkan semua pasal yang relevan dengan kasus tewasnya Sertu Bayu. "Sehingga kalau perlu dikembalikan, kembalikan. Semua pasal yang relevan harus masuk, ini tewas soalnya dan ada bukti nyata penganiayaan," tuturnya. Dengan tegas, Andika meminta jajarannya untuk tidak main-main dalam mengungkap kasus tersebut. "Odmil Jakarta, sampaikan, ini diteliti dari ulang, sehingga semua pasal yang relevan, jangan sampai tidak ada. Oke, hati-hati, maksudnya hati-hati jangan sampai lolos begitu saja," kata Andika Perkasa. "Ini ada korban tewas, lagi-lagi ada korban tewas. Jangan main-main," imbuhnya. Sebagai informasi, kasus ini bermula saat seorang prajurit TNI berpangkat sersan satu (sertu) yang bertugas di Timika, Papua bernama Marctyan Bayu Pratama tewas diduga dianiaya oleh seniornya. Kabar tewasnya Sertu Bayu diterima sang ibu, Sri Rejeki pada 8 November 2021. Kala itu Sertu Bayu dilaporkan jatuh sakit sebelum meninggal. "Hari Senin dikabari anak saya meninggal. Kabar dari komandan di Solo, katanya sakit, saya nggak percaya. Wong Sabtu baik-baik saja kok tiba-tiba Senin dikabari kalau anak saya meninggal," kata Sri Rejeki, Kamis (9/6). Kecurigaan kematian Sertu Bayu kian membesar, saat melihat wajah anaknya di peti mati. Sri berkata, wajah anaknya penuh luka lebam dan patah pada bagian hidung. Kematian Sertu Bayu yang ganjil tersebut membuat Sri Rejeki meminta Jenderal Andika untuk menuntaskan kasus anaknya itu. Sri berharap persidangan segera digelar dan diputuskan seadil-adilnya.