Even MotoGP, Tokoh Agama Pulau Lombok Minta Maksimal Pengamanan

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 17 Januari 2022 23:25 WIB
Monitorindonesia.com – Even MotoGP di Sirkuit Mandalika, Kuta Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Maret mendatang, diharapkan berjalan sukses sesuai rencana tanpa kendala. Namun demikian, harapan dalam cemas meliputi sebagian elemen masyarakat, termasuk tokoh Islam dan Hindu di Pulau Lombok. Pembina dan Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu, Pringgarata, Lombok Tengah (Loteng), TGH. L. Turmudzi Badruddin melalui keterangan tertulisnya yang diterima monitorindonesia.com, Senin (17/1/2022) mengungkapkan harapan terhadap even MotoGP, yang akan berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit. "Semoga even MotoGP akan mendatangkan manfaat bagi negara dan bangsa Indonesia, manfaat bagi NTB khususnya bagi masyarakat Lombok Tengah," katanya. Menurut Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, selain sebagai suatu berkah even MotoGP Mandalika 2022 sekaligus sebagai ujian. "MotoGP itu sebagai berkah karena insya Allah akan membawa manfaat besar, namun di balik itu juga sebagai ujian bagi Indonesia khususnya Nusa Tenggara Barat, karena kita akan diuji apakah kita mampu mensukseskannya tanpa cacat," jelasnya. Di bidang keamanan dan ketertiban, lanjut dia, perhelatan ini akan jadi ujian yang butuh kepiawaian dari Kapolda NTB, untuk memberikan pelayanan terbaiknya demi keamanan dan kenyamanan di semua lini. Sebelumnya, sesepuh umat Hindu Pulau Lombok, Anak Agung Biarsah Haruju Amla Nagantun mengungkapkan, pemeliharaan keamanan dan ketertiban (harkamtib) oleh Polri dalam hal ini Polda NTB, harus lebih ditingkatkan mengingat even MotoGP akan lebih besar dari World Superbike Championship (WSBK). "Belajar dari pengamanan WSBK 2021 lalu yang sudah cukup bagus, even MotoGP mendatang pengamanannya harus lebih ditingkatkan. Kapolda NTB yang baru harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman, khususnya kepada para pembalap dan penonton. Disiplin protokol kesehatan juga harus tetap dijalankan. Ini harus, karena kita tidak ingin muncul klaster MotoGP," tandasnya. Senada, Ketua Majelis Agung Windu Sesukertaning Jagat I Gede Gunawan Wibisana, S.H., M.Hum., dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa selain berbagai hal yang ada, persiapan yang membutuhkan perhatian adalah keamanan dan keselamatan. "Even WSBK lalu sudah cukup bagus tapi perlu lebih ditingkatkan untuk MotoGP. Kami berharap kepada Kapolda yang baru agar juga memperhatikan keamanan dan keselamatan. Setiap lini di area sirkuit harus dijaga agar tidak kecolongan seperti saat WSBK," ucapnya. Sedang terkait tenaga kesehatan, menurut Gede Gunawan, juga harus memperhatikan kualitas tenaga medisnya, karena ini menyangkut keselamatan jiwa, nyawa manusia. Selain itu, yang tak kalah penting pula kaitannya dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya even MotoGP. "Kesadaran warga terhadap imbas penyelenggaraan MotoGP juga harus ditumbuhkan, baik kesadaran akan manfaatnya maupun sisi negatifnya," sebutnya. Menurut Ketua Forum Purna Adhyaksa itu, dengan prioritas keamanan dan keselamatan serta kesadaran masyarakat, diharapkan perhelatan MotoGP dapat terlaksana dengan sukses. "Para pembalap dan wisatawan meyakini bahwa mereka merasa aman dan nyaman di Lombok," tutup Gede Gunawan. (Ery)