Kremlin: Larangan Wimbledon Terhadap Pemain Rusia 'Tidak dapat Diterima'

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 21 April 2022 11:53 WIB
Jakarta, MI - Kremlin mengatakan pada hari Rabu (20/4) bahwa melarang pemain tenis Rusia di Wimbledon karena aksi militer Moskow di Ukraina "tidak dapat diterima." "Sekali lagi mereka hanya mengubah atlet menjadi sandera prasangka politik, intrik politik," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Ini tidak bisa diterima." "Mempertimbangkan bahwa Rusia adalah negara tenis yang sangat kuat, atlet kami berada di peringkat teratas dunia, kompetisi itu sendiri akan menderita karena tersingkirnya mereka," tambahnya. The Times melaporkan bahwa penyelenggara melarang pemain Rusia dan Belarusia karena kampanye militer Rusia di Ukraina. Langkah itu dilakukan di tengah isolasi olahraga Rusia yang berkembang di panggung global menyusul keputusan Presiden Vladimir Putin untuk mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari. Presiden Federasi Tenis Rusia Shamil Tarpishchev mengecam keputusan itu tetapi menambahkan "tidak ada yang bisa kita lakukan." “Saya menganggap keputusan ini salah,” katanya kepada situs berita Sport-Express Rusia. #Wimbledon

Topik:

Rusia Wimbledon