Gerak 98 Yakin Pasangan Ganjar-Mahfud Bisa Selesaikan Pelanggaran HAM Masa Lalu

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 23 Oktober 2023 07:51 WIB
Ketua Gerak 998, Mixil Mina Munir. (Foto: Dok.MI)
Ketua Gerak 998, Mixil Mina Munir. (Foto: Dok.MI)

Jakarta, MI - Gerakan Aktivis (Gerak) 98 temui calon presiden (capres) Ganjar Pranowo. Banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, salah satunya mengenai isu penegakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu.

Ketua Gerak 98, Mixil Mina Munir, mengatakan, menitipkan mandat kepada Ganjar untuk menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu.

“Kita menitipkan mandat salah satunya kepada Pak Ganjar adalah harus menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu,” ungkap Mixil di kutip Senin (23/10).

Dia menyakini Ganjar dan Mahfud bisa menjalankan mandat tersebut. Terlebih, keduanya tidak memiliki catatan hitam di masa lalu.

“Kalo Mas Ganjar dan Pak Mahfud saya yakin dalam waktu cepat dia akan menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu. Saya kira sama-sama aktivis, berangkatnya dari aktivis,” jelas Mixil.

“Jadi ada kesamaan cara pola dan bagaimana bersinggungan dengan rakyat, bagaimana kemudian melihat persoalan bangsa ini,” kata Mixil menambahkan.

Dia menegaskan, pihaknya juga akan membantu pasangan Ganjar-Mahfud untuk memenangkan Pilpres 2024 mendatang.

“Kita akan membuat 1.000 posko untuk Pak Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud MD,” tegasnya.

Selain itu, Gerak 98 turut mengomentari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menerima mandat sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto dari Partai Golkar. Padahal, Gibran merupakan kader dari PDIP.

Kemudian PDIP sudah mempunyai pasangan capres-cawapres dengan mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Saya kira cerita Malin Kundang sudah pernah ada. Cerita tentang pengkhianatan sudah seringkali terjadi di Indonesia," ujarnya.

Ia pun menyayangkan sikap Gibran yang dianggap kacang lupa kulit. Mengingat, kursi Wali Kota Solo berhasil didapatkan Gibran berkat dukungan PDIP. 

"Kali ini ada pengkhianatan baru yang kita harus tahu, bahwa pengkhianatan harus kita lawan," tandasnya. (ABP)