Jokowi Disebut Bakal Jadi Penasihat Prabowo-Gibran, Dasco: Sabar Kalau yang Itu

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 11 April 2024 21:24 WIB
Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad (Foto: MI/Dhanis)
Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan mendapatkan posisi dan kedudukan spesial dalam pemerintah presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran usai dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU RI beberapa waktu lalu. 

Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, meminta publik untuk bersabar sembari menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa hasil Pilpres.

"Ini MK aja belum selesai, sabar ya sabar kalau yang itu (posisi Jokowi)," kata Dasco usai acara open house di kediamannya, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024).

Sebelumnya, mantan politikus PDI Perjuangan yang saat ini bergabung dalam Partai Gerindra Maruarar Sirait, mengatakan bahwa Jokowi akan menjadi penasihat khusus bagi Prabowo-Gibran. 

Menurutnya pengalaman Jokowi yang telah terbukti berhasil sejak menjadi wali kota Surakarta, gubernur DKI hingga presiden RI patut menjadi penasehat bagi Prabowo-Gibran. 

"Bagaimana posisi Pak Jokowi, Pak Jokowi tentu akan memberi masukan dan menjadi penasihat sebagai orang yang berpengalaman," kata Ara sapaan akrabnya di The Acre jalan Hos Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2024).

Ara menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran bakal melanjutkan program-program baik yang sudah digagas dan dibangun oleh Jokowi. 

Untuk itu Ara menekankan, agar seluruh aktivis dapat bersatu mendukung pemerintahan Prabowo ketika resmi menjabat sebagai presiden RI. 

"Kita adalah aktivis bagian pertama yang medukung supaya Prabowo kompak dan solid kedepannya," tuturnya. 

Ara juga mengimbau, agar aktivis tak boleh menjadi pemisah hubungan baik yang telah terjalin antara Jokowi dan Prabowo. 

"Jadi jangan sampai kita menjadi bagian yang memisahkan mereka. Posisi kita harus mengompakan Prabowo dan Jokowi," jelasnya.