28 Orang Tewas Akibat Ledakan Tangki Minyak di Libanon

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 16 Agustus 2021 12:37 WIB
Monitorindonesia.com - Sebuah ledakan tangki minyak di Libanon bagian utara Akkar menewaskan setidaknya 28 orang dan 79 orang lainnya terluka, banyak diantaranya mengalami luka bakar yang parah, Minggu (15/8/2021). Seperti dilansir VOA, Senin (16/2021), kecelakaan ini terjadi di tengah kekurangan bahan bakar dan daya yang parah, menyebabkan antrian panjang di pom bensin dan memperpanjang pemadaman listrik. Pasukan tentara Libanon telah melakukan investigasi terhadap kasus ini. Presiden Libanon Michel Aoun telah meminta dewan pertahanan tertinggi untuk membahas tindak lanjut yang harus dilakukan setelah kejadian tersebut. Para anggota militer dan masyarakat sipil yang menjadi korban. Keadaan ledakan tersebut masih belum jelas. Tentara mengatakan bahwa mereka menyita tangki penyimpanan BBM dari kamuflase gudang tempat penyimpanan 600,000 liter bensin. Perintah diberikan untuk membagikan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan. Beberapa saksi mengatakan bahwa setelah pasukan tentara pergi, satu rombongan besar mengambil sisa bensin di dalam tangki sehingga ledakan terjadi di area terbuka. Bahan bakar minyak menjadi langka dan sangat mahal. Beberapa menyalahkan kekurangan yang sangat parah ini karena penyelundupan ke Syria, penimbunan, dan ketidakmampuan pemerintah karena kurang dana untuk mengamankan pengiriman bahan bakar import. Gubernur Central Bank, Riad Salameh juga mengumumkan minggu lalu bahwa subsidi pemerintah terhada BBM akan dipotong menyebabkan harga BBM melonjak tinggi. BBM digunakan untuk kendaraan dan pembangkit tenaga listrik dan kekurangan BBM ini memkasa toko roti, rumah sakit dan unit bisnis lainnya tutup. Joseph Bahout yang memimpin Issam Fares Institute di American University of Beirut mengatakan bahwa ini merupakan kejadian yang sangat mengerikan akibat dari kurangnya kebijakan politik untuk mengatasi masalah Libanon. “Dana dari Central Bank jelas habis. Semua orang tahu subsidi tidak bisa dilanjutkan. Tidak ada yang mau menghadapi keadaan seperti ini. Gubernur mengatakan bahwa dia tidak bisa melanjutkan subsidi BBM. Kita mulai melihat beberapa kejadian di pom bensin. Orang-orang berkumpul dimana mereka tahu politisi lokal mengambil BBM dan gas untuk diselundupkan ke Syria. Mereka akan mengambil secara paksa. Ledakan terjadi. Kecelakaan ini mengerikan. Mungkin ini bisa saja akan terulang kembali di tempat lain,” kata Bahout seperti dilansir VOA, Senin (16/2021). #ledakan tangki minyak di libanonProvinsi Akkar berada di perbatasan Syria merupakan salah satu daerah paling miskin di Libanon. Mantan Perdana Menteri, Saad Hariri menegaskan kepada para pejabat pemerintahan Libanon termasuk Presiden Aoun untuk bertanggung jawab dan mengundurkan diri. Hariri mengatakan melalui akun Twitter: "Pembantaian Akkar tidak berbeda dengan pembantaian pelabuhan Beirut. Kehancuran akibat kejadian Agustus tahun lalu ketika penyimpanan ammonium nitrat di pelabuhan Beirut yang meledak menewaskan hampir 220 orang dan menyisakan kehancuran di ibu kota. Ledakan tersebut tercatat sebagai ledakan non-nuklir terbesar sepanjang sejarah." Sumber: VOA #ledakan tangki minyak di libanon Lihat Juga https://monitorindonesia.com/monindo2022/global/korban-gempa-haiti-capai-1-297/ #ledakan tangki minyak di libanon https://monitorindonesia.com/monindo2022/global/kebakaran-hutan-aljazair-42-tewas/ #ledakan tangki minyak di libanon

Topik:

Libanon Ledakan Tangki Minyak