India Setujui Penggunaan Vaksin DNA Pertama di Dunia

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 21 Agustus 2021 09:20 WIB
Monitorindonesia.com - Regulator obat India telah memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 Zydus Cadila (ZyCoV-D), suntikan DNA pertama di dunia melawan virus corona. Vaksin ZyCoV-D menggunakan bagian materi genetik dari virus yang memberikan instruksi baik sebagai DNA atau RNA untuk membuat protein yang ditanggapi oleh sistem kekebalan. Tidak seperti kebanyakan vaksin COVID-19, yang membutuhkan dua dosis atau bahkan satu dosis, ZyCoV-D diberikan dalam tiga dosis. Tiga dosis vaksin ZyCoV-D dapat mencegah penyakit simtomatik pada 66% dari mereka yang divaksinasi. Hal itu berdasarkan sebuah studi sementara yang dikutip oleh pembuat vaksin Cadila Healthcare. Cadila Healthcare berencana untuk membuat 100 juta hingga 120 juta dosis ZyCoV-D setiap tahun dan telah mulai menimbun vaksin. Pembuat obat itu mengatakan pada bulan Juli yang lalu bahwa vaksin COVID-19-nya efektif melawan mutan virus corona baru, terutama varian Delta, dan bahwa suntikan itu diberikan menggunakan aplikator bebas jarum sebagai lawan dari jarum suntik tradisional. Cadila Healthcare juga telah menyerahkan data yang mengevaluasi rejimen dua dosis untuk suntikan pada bulan Juli dan berencana untuk meminta persetujuan peraturan untuk hal yang sama. Perusahaan  itu telah mengajukan otorisasi ZyCoV-D pada 1 Juli, berdasarkan tingkat kemanjuran 66,6 persen dalam uji coba tahap akhir lebih dari 28.000 sukarelawan di seluruh negeri.   Sumber: Reuters

Topik:

India