Tragis! 10 Anggota Keluarga Tewas Akibat Serangan Drone AS

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 31 Agustus 2021 17:23 WIB
Kabul, Monitorindonesia.com - Sepuluh anggota dalam satu keluarga, termasuk beberapa anak, tewas setelah serangan pesawat tak berawak AS di Kabul menjelang pemberangkatan terakhir pasukan asing itu dari Afghanistan, menurut laporan keluarga korban. Militer AS mengatakan masih menyelidiki laporan kematian warga sipil setelah meluncurkan serangan pesawat tak berawak pada kendaraan yang diyakini sebagai ancaman atas bandara Kabul.Serangan pesawat tak berawak kemarin ditujukan pada kendaraan yang membawa "sejumlah besar bahan peledak" yang menuju ke bandara Kabul, kata para pejabat AS. Pihak AS mengatakan serangan itu telah menyebabkan "ledakan sekunder yang signifikan" dan mereka "terus menilai situasi". Zemaray Ahmadi, 36, tewas bersama putranya Zamir, Faisal dan Farzad yang masing-masing berusia 20, 16 dan 12 tahun, kata keluarganya. Enam keponakannya juga dikatakan meninggal yang terdiri dari seorang anak laki-laki dan perempuan berusia dua tahun, anak perempuan berusia lima dan tujuh tahun, seorang anak laki-laki berusia enam tahun dan seorang pria berusia 28 tahun. Pihak keluarga mengatakan Ahmadi bekerja dengan organisasi asing di Kabul selama 10 tahun sebagai insinyur teknis. "Tuntutan saya dari masyarakat internasional adalah keadilan, apa pun yang terjadi tidak boleh terjadi lagi, saya tidak peduli dengan Presiden Biden atau siapa pun," tambahnya seperti dikutip SkyNws.com, Selasa (31/8/2021). Saya kehilangan 10 anggota keluarga. Apa yang harus kami lakukan sekarang? Dan pendukung keuangan kami adalah saudara kami yang tewas dalam serangan itu, katanya "Serangan bela diri ini berhasil mengenai sasaran di dekat bandara Kabul," menurut pihak di Pentagon kemarin. Disebutkan bahwa pihaknya mengetahui laporan korban sipil dan menanggapi laporan itu dengan sangat serius. Serangan pesawat tak berawak itu menyusul bom bunuh pekan lalu di bandara Kabul yang menewaskan 13 tentara AS, tiga warga Inggris, dan sejumlah warga Afghanistan yang berharap melarikan diri setelah pengambilalihan Taliban atas Afghanistan.[Cal]

Topik:

Serangan Drone AS