Presiden Jokowi Serukan Penghentian Perang di Ukraina

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 24 Februari 2022 21:18 WIB
Jakarta, Monitorindonesia.com - Presiden Joko Widodo menyerukan penghentian perang di Ukraina. Sebab, perang hanya akan menyesengkarakan umat manusia. "Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," ujar Jokowi dalam akun Twitter resmi @jokowi yang dikutif Monitorindonesia.com, Kamis (24/2/2022) malam. Sebelumnya pada Selasa 22/2/2022, Presiden Jokowi juga menyampaikan pandangan mengenai krisis di Ukraina melalui akun twitternya. Presiden Jokowi berpandangan yang sama dengan Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa penanganan krisis Ukraina harus dilakukan secara cermat. Hal itu agar bencana besar bagi umat manusia bisa dihindari. "Tetapi, upaya perdamaian ini harus cepat dan tidak bisa ditunda-tunda." tulis Presiden Jokowi. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Rusia telah melancarkan invasi habis-habisan ke Ukraina melalui darat, udara dan laut. Serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II. Serangan dimulai pada hari Kamis setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa dia telah menyetujui “operasi militer khusus”. Langkah itu dilakukan setelah Moskow sebelumnya mengakui wilayah yang dikuasai pemberontak di Luhansk dan Donetsk dan mengatakan mereka telah meminta “bantuan”. Rudal menghujani kota-kota Ukraina. Ukraina melaporkan barisan pasukan mengalir melintasi perbatasannya ke wilayah timur Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk, dan mendarat melalui laut di kota Odesa dan Mariupol di selatan. Pasukan Rusia menyerang Ukraina dari Belarusia serta Rusia dengan dukungan Belarusia, dan serangan juga diluncurkan dari Krimea, kata dinas penjaga perbatasan Ukraina. Ledakan terdengar sebelum fajar di ibukota Ukraina, Kyiv. Tembakan terdengar di dekat bandara utama dan sirene berbunyi di seluruh kota. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan darurat militer telah diumumkan dan dia mengimbau para pemimpin dunia untuk menjatuhkan semua kemungkinan sanksi terhadap Rusia, termasuk terhadap Putin, yang katanya ingin menghancurkan negara Ukraina.[Sumber: Alzajeera]