UEFA akan Pindahkan Final Liga Champions dari Rusia

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 24 Februari 2022 22:35 WIB
Monitorindonesia.com - UEFA tidak akan lagi menggelar final Liga Champions musim ini di St. Petersburg setelah Rusia menyerang Ukraina, menurut laporan Associated Press. Sebuah pertemuan luar biasa dari komite eksekutif UEFA akan diadakan pada hari Jumat untuk membahas krisis geopolitik dan para petinggi akan mengkonfirmasi untuk memindahkan pertandingan final 28 Mei dari Rusia berdasarkan sumber anonim. Following the evolution of the situation between Russia and Ukraine, the UEFA president has called an extraordinary meeting of the Executive Committee for 10:00 CET on Friday 25 February, in order to evaluate the situation and take all necessary decisions. — UEFA (@UEFA) February 24, 2022 "Menyusul perkembangan situasi antara Rusia dan Ukraina dalam 24 jam terakhir, presiden UEFA telah memutuskan untuk mengadakan pertemuan luar biasa komite eksekutif untuk mengevaluasi situasi dan mengambil semua keputusan yang diperlukan," bunyi pernyataan dari UEFA. Pemerintah Inggris dan para fans telah meminta federasi sepakbola eropa untuk tidak lagi memainkan pertadingan di St. Petersburg, di mana stadion tersebut disponsori oleh raksasa energi milik Rusia yakni Gazprom. Liga Premier Ukraina menangguhkan operasi pada hari Kamis karena keputusan Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk memberlakukan darurat militer. Liga sepak bola domestik Ukraina akan dilanjutkan akhir pekan ini setelah liburan musim dingin tetapi itu akan tetap ditangguhkan. Lima belas dari 23 pemain terbaru skuad Ukraina bermain di liga domestik mereka. Swedia yang berada di babak play-off dan akan bertemu Rusia untuk memperebutkan satu tempat di putaran final Piala Dunia, yang akan berlangsung di Qatar pada November, jika keduanya memenangkan semifinal. Karl-Erik Nilsson, ketua Asosiasi Sepak Bola Swedia, mengatakan kepada Reuters bahwa pertandingan di Rusia "hampir tidak terpikirkan" saat ini. Final Liga Champions akan dimainkan di Gazprom Arena di St Petersburg, tetapi federasi sepakbola Eropa mengetahui eskalasi situasi antara Rusia dan Ukraina akan membuat pertandingan tersebut tidak mungkin digelar pada 28 Mei.