Penembakan di SD Texas Tewaskan 21 Orang Termasuk Seorang Nenek

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 25 Mei 2022 10:06 WIB
Jakarta, MI - Sebanyak 21 orang termasuk 18 murid sekolah dasar dan seorang nenek tewas akibat penembakan oleh pria bersenjata di Texas, AS. Senator negara bagian Texas, Roland Gutierrez mengatakan selain 18 anak-anak dan dua orang dewasa, satu korban tewas penembakan lainnya adalah nenek si pelaku penembakan yang berusia 66 tahun. “Saya tidak dapat membayangkan apa artinya mengirim anak Anda ke sekolah di pagi hari dan mereka tidak kembali,” katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (25/5). Senator itu juga menyampaikan sejumlah detail baru tentang bagaimana peristiwa mengerikan hari Selasa itu terjadi. Dia mengatakan tersangka, Salvador Romas, 18 tahun, menembak neneknya di rumahnya di pagi hari dan setelah itu melarikan diri dari tempat kejadian dengan sebuah mobil sebelum menabrakkan kendaraannya di luar sekolah dasar. "Dia berlari ke sekolah dan semua pembantaian ini berlanjut setelah waktu itu," kata Gutierrez. Nenek Romas diterbangkan ke rumah sakit di San Antonio dan dalam kondisi kritis sebelum meninggal. Sebelummya Gubernur negara bagian Texas, Greg Abbott melaporkan bahwa pria bersenjata yang bernama Salvador Ramos itu tewas yang diduga ditembak mati oleh petugas keamanan setempat. Menurutnya, penembakan merupakan yang paling mematikan di sekolah dasar AS sejak serangan mengejutkan di Sandy Hook Elementary di Newtown, Connecticut, hampir satu dekade lalu. Pria berusia 18 tahun itu memasuki Sekolah Dasar Robb di Uvalde dengan pistol dan senapan, kata Abbott. Meskipun belum mengungkapkan motif penembakan itu, tetapi penembaknya adalah penduduk komunitas itu yang berjarak sekitar 135 km arah barat San Antonio. Kepala polisi setempat, Pete Arredondo mengatakan pada konferensi pers bahwa pria bersenjata itu bertindak sendiri. Penembakan itu terjadi empat tahun setelah seorang pria bersenjata menembak mati 10 orang di Santa Fe High School di daerah Houston dan kurang dari dua minggu setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di supermarket di Buffalo, New York. Aksi itu menewaskan 10 pembeli dan pekerja kulit hitam yang telah dijelaskan oleh para pejabat sebagai kejahatan kebencian. "Dia menembak dan membunuh, secara mengerikan, tidak dapat dipahami," kata Abbott seperti dikutip ChannelNewsAsia.com. Dia menambahkan bahwa dua petugas ditembak dan terluka tetapi selamat. Belum jelas berapa banyak orang yang terluka, tetapi Arredondo mengatakan ada "beberapa orang terluka". Sebelumnya, Rumah Sakit Uvalde Memorial mengatakan 13 anak dibawa ke sana. Rumah sakit lain melaporkan seorang wanita berusia 66 tahun berada dalam kondisi kritis.