Orang Terkaya Ukraina Berencana Menuntut Rusia Atas Kerugian Besar

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 27 Mei 2022 01:00 WIB
Jakarta, MI - Orang terkaya Ukraina menyebut dia berencana untuk menuntut Rusia atas kerugian yang dia alami dari $17 miliar hingga $20 miliar yang disebabkan oleh pemboman pabrik baja miliknya di kota Mariupol yang hancur. Pabrik baja Azovstal, Ukraina mengalami kerusakan parah akibat pemboman dan penembakan Rusia setelah pabrik yang luas itu menjadi benteng pertahanan terakhir di kota pelabuhan selatan. Pabrik Baja dan Besi Illich, yang juga dimiliki oleh Akhmetov, juga rusak parah selama penembakan Rusia di Mariupol. "Kami pasti akan menuntut Rusia dan menuntut kompensasi yang layak untuk semua kerugian dan bisnis yang hilang," Rinat Akhmetov, yang memiliki produsen baja terbesar Ukraina Metinvest, mengatakan kepada portal berita Ukraina mrpl.city dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (26/5). Ditanya berapa banyak uang yang telah hilang dari Metinvest karena kerusakan pada Azovstal dan Illich, dia berkata: "Biaya penggantian karena agresi Rusia adalah dari $17 hingga $20 miliar. Jumlah akhir akan ditentukan dalam gugatan terhadap Rusia." Miliarder Akhmetov telah melihat kerajaan bisnisnya hancur sebelum perang oleh delapan tahun pertempuran di timur Ukraina setelah separatis pro-Rusia mengambil alih petak-petak wilayah di sana. Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, Metinvest telah mengumumkan tidak dapat memberikan kontrak pasokannya. Sementara Grup SCM keuangan dan industri Akhmetov melayani kewajiban utangnya, produsen listrik swastanya DTEK telah merestrukturisasi portofolio utangnya, katanya. Akhmetov mengatakan dia tetap berada di negaranya sejak perang dengan Rusia dimulai, menambahkan: "Kami percaya pada negara kami dan percaya pada kemenangan kami."

Topik:

Rusia Ukraina