Dalang Perambah Hutan Kawasan TNBT Riau Harus Ditangkap!

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 24 Juli 2022 22:28 WIB
Indragiri Hulu, MI - Ketua Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia Kawasan Laut Hutan dan Industri (LPHIKLHI) Mugni Anwari Titirloloby mengingatkan penyidik Dinas LHK Riau jangan sampai tebang pilih menindak pelaku perambahan sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), Indragiri Hulu, Riau. Penegasan ini karena ada indikasi pilih kasih dalam penanganan kasus yang telah viral tentang lingkungan hidup di perbatasan Provinsi Jambi dan Riau tersebut. "Harus transparan mengungkap kasus besar yang telah merugikan lingkungan tersebut,” ungkap Mugni Anwari saat dihubungi via salurernya di Jakarta, Minggu petang (24/7). Diilustrasikannya, kasus penerbangan hutan ini seperti supir bus menabrak korban, tapi malah kernek yang dikorbankan jadi tersangka. Ia mencontohkan seperti itu karena pada perambahan hutan di Desa Sanglap dekat kawasan hutan TNBT tersebut, sementara ini hanya operator alat berat saja yang berinisial HS yang dijadikan tersangka oleh penyidik Dinas LHK Riau. Sementara pelaku utama yang menjadi otak tindak pidana perusakan lingkungan hidup ini justru belum disentuh. "Penyidik harus mengedepankan azas keadilan dalam menerapkan hukum. Tangkap pelaku utamanya, gak sulit kok. Tidak ada yang kebal hukum di negara kita ini, hukum adalah panglima yang harus dihormati dan ditegakkan," katanya mengingatkan. Dia mengatakan, walaupun otak pelakunya dari kalangan pejabat, anggota legislatif, atau pengusaha ternama, tetap harus disikat. “Penyidik wajib mengungkap dan menangkap otaknya sesegera mungkin. Tidak seperti ini, berlarut-larut. Jangan sampai penyidik menjadikan justru orang yang tidak berdosa menjadi korban,” ucapnya berapi-api. Sehubungan dengan perambahan hutan di Desa Sanglap yang secara geografis berada di perbatasan Provinsi Riau dengan Jambi, Mugni Anwari telah meminta perwakilan LPHIKLHI Riau dan Jambi mengawal proses hukumnya hingga tuntas. “Jika penerapan hukum masih dengan budaya lama, yakni tebang pilih, efek jera yang dikumandangkan pihak penyidik hanya tinggal slogan tanpa berdampak,” kata dia. Apalagi taman nasional dan kawasannya di Indonesia bagian timur, tengah, dan barat adalah paru-paru dunia di tengah iklim yang semakin ekstrem. “Jika masih dirusak, maka dampaknya fatal. Karen itu penyidik harus tegas tanpa toleransi,” tutupnya. (Paruntungan)

Topik:

pemprov riau ilegal loging pemkab inhu TNBT