Bentrokan Massa Akibat Kekalahan Belgia dari Maroko 0-2 di Piala Dunia Meluas Hingga ke Belanda

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 28 November 2022 05:27 WIB
Jakarta, MI - Polisi menutup beberapa bagian kota Brussel dan mengerahkan meriam air dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa kemarin menyusul bentrokan yang terjadi selama dan setelah kemenangan 2-0 untuk Maroko atas Belgia di Piala Dunia. Puluhan perusuh membalikkan dan membakar mobil dan skuter listrik selain melempari mobil dengan batu bata. Juru bicara polisi Ilse Van de Keere mengatakan beberapa suporter dipersenjatai dengan tongkat dan seorang wartawan terluka di wajahnya akibat terkena kembang api. Wali Kota Brussels Philippe Close mendesak warga untuk menjauh dari pusat kota dan mengatakan pihak berwenang melakukan yang terbaik untuk menjaga ketertiban di jalan-jalan. Bahkan lalu lintas kereta bawah tanah dan trem harus dihentikan oleh polisi. “Saya mengutuk keras insiden sore ini. Polisi sudah turun tangan dengan tegas. Oleh karena itu, saya menyarankan agar para penggemar tidak datang ke pusat kota dan polisi telah melakukan semua yang mereka bisa untuk menjaga ketertiban umum,” ujar Close dalam cuitannya seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (28/11). Dia menamamhkan bahwa pihaknya telah memerintahlan untuk nenagkap para pembuat onar. "Situasi terkendali, tetapi pasukan polisi kami tetap dikerahkan. Berkat kesatuan komando dan kerja sama polisi setempat dan polisi federal, kami dapat mengatasi insiden tersebut," ujarnya. Sekitar 100 petugas polisi dikerahkan, tetapi tidak jelas berapa banyak orang yang ditangkap selama kerusuhan itu. Stasiun Metro ditutup dan jalan-jalan ditutup untuk membatasi penyebaran kekerasan. Sementara itu, polisi di negara tetangga Belanda mengatakan kekerasan meletus di kota pelabuhan Rotterdam. Polisi anti huru hara berusaha membubarkan sekelompok 500 pendukung sepak bola yang melempari polisi dengan kembang api dan kaca. Media melaporkan kerusuhan di ibu kota Amsterdam dan Den Haag. Suasana Belgia sangat kontras dengan Maroko, di mana orang-orang tumpah ruah ke jalan-jalan Rabat untuk merayakan kemenangan dengan menari, menyanyi dan pengibaran bendera Maroko. Sementara itu para pengemudi membunyikan klakson saat mereka melewati jalan. Kemenangan Maroko melawan Belgia (peringkat kedua di dunia oleh FIFA) merupakan kejutan besar di Piala Dunia dan dirayakan dengan antusias oleh para penggemar terutama warga Belgia asal Maroko di banyak kota di Belgia. Dua gol dari pemain pengganti Abdelhamid Sabiri dan Zakaria Aboukhlal di babak kedua menghasilkan kemenangan ketiga dari tim Atlas Lions tersebut di Piala Dunia. Maroko mengumpulkan empat poin di atas runner-up Piala Dunia 2018 Kroasia.