Indonesia Harus Bisa Menangkap Peluang Dari Matang Uang Kripto

wisnu
wisnu
Diperbarui 30 Maret 2022 09:45 WIB
Jakarta, MI - Perkembangan mata uang kripto (cryptocurency) dan non-fungible token (NFT) harus menjadi peluang baru untuk memperkuat kinerja perekonomian. Upaya untuk memperdalam pemanfaatan teknologi berbasis blockchain ini penting. Pasalnya, sudah banyak masyarakat yang terlibat di dalam ekosistem Web 3.0 atau Internet Generasi Ketiga. "Perkembangan ini menjadi peluang bukan ancaman bagi perekonomian negara,” ucap Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari seperti yang dikutip, Rabu (30/3). Untuk itu, pemerintah perlu mempersiapkan regulasi terkait mata uang kripto agar tidak terjadi kasus seperti kemunculan ojek daring yang pada mulanya mengalami kekosongan hukum. Selain itu, para pelaku koperasi maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan juga bisa memanfaatkan ekosistem Web 3.0 tersebut. Diketahui, pemanfaatan Web 3.0 meliputi teknologi berbasis blockchain, desentralisasi aplikasi, desentralisasi keuangan (mata uang kripto), sampai NFT. "Dalam era Web 3.0 saat ini, pemanfaatan pada UKM bisa meliputi NFT untuk engagement bagi brand maupun fanbase. Sementara pemanfaatan blockchain untuk memproteksi Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta dunia virtual aktivasi interaktif yang tidak terbatas oleh batasan geografis," ucap Fiki. Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT Telkomsel Wishnutama Kusubandio menilai blockchain harus mempunyai dampak ekonomi yang besar. Meskipun begitu, kata dia, tantangan yang harus dihadapi pemerintah adalah menyamaratakan akses teknologi dan informasi di seluruh wilayah Indonesia. Tantangan lainnya ialah pengembangan infrastruktur digital, masyarakat digital, dan kebijakan terkait ekonomi digital dan keamanan digital yang dianggap perlu dipersiapkan secara matang. "Ke depan, perlindungan data terkait penggunaan Web 3.0 bagi KUMK (Koperasi dan UMK) akan lebih ketat. Ada baiknya teknologi blockchain itu menguasai datanya sendiri, menjadi desentralisasi," kata Wishnutama.