Menlu Retno: Perdagangan Indonesia-Arab Saudi Meningkat Meski Dilanda Pandemi

wisnu
wisnu
Diperbarui 7 Juni 2022 20:45 WIB
Jakarta, MI - Menlu Retno Marsudi menegaskan, nilai perdagangan Indonesia dan Arab Saudi meningkat lebih dari 40 persen dan mencapai 5,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp79,5 triliun pada saat dunia dilanda pandemi Covid-19. “Tren positif ini terus tumbuh pada kuartal pertama tahun 2022,” kata Menlu Retno ketika menyampaikan keterangan pers secara daring usai bertemu Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan Alsaud di Jakarta, Selasa (7/6). Dalam pertemuan itu, keduanya membahas akses lebih luas bagi komoditas Indonesia terutama mobil penumpang, kelapa sawit, ikan olahan dan unggas untuk masuk ke pasar Saudi, yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Timur Tengah. Hal itu, kata Menlu Retno guna meningkatkan dan menyeimbangkan perdagangan bilateral antara Arab Saudi dan Indonesia. Mengenai investasi, kedua negara sepakat untuk mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara Public Investment Fund (PIF) Saudi dan Indonesia Investment Authority (INA). “Saya berharap kita bisa mempercepat implementasi semua rencana investasi,” tutur Menlu Retno. Dalam pertemuan dengan Menlu Saudi, lanjut Menlu Retno, Presiden RI Joko Widodo juga menyinggung tentang proyek pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia, industri baterai lithium, tenaga air, dan upaya menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap. Komitmen untuk mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama disampaikan oleh Menlu Arab Saudi Faisal bin Farhan Alsaud, guna memperkuat ikatan ekonomi di antara kedua negara. “Ada banyak potensi di Kerajaan (Saudi) dengan Visi 2030, kerja sama ini dapat memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi kedua negara kita dan kedua rakyat kita,” ujar dia. Selain kerja sama ekonomi, kedua menlu juga membahas kerja sama di sektor haji, politik, hingga mendiskusikan isu-isu regional dan global termasuk di antaranya perang Rusia-Ukraina.