Brando Susanto: Semangat Bagi-bagi Kompor Listrik Gratis Jangan jadi Isu Pengalihan Beban Subsidi Energi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 22 September 2022 19:49 WIB
Jakarta, MI - Belakangan ini ramai situasi masyarakat terkait program bagi-bagi kompor listrik gratis dengan perangkatnya dalam rangka alih subsidi dari elpiji ke “subsidi” listrik yang dianggap lebih murah. Banyak analisis juga beredar bahwa perhitungan bahwa Kompor Listrik solusi hemat energi terhadap beban subsidi elpiji yang semakin besar. "Perhitungan harus benar-benar dilihat dari nilai hari ini dan kedepan, apakah Listrik kita akan selalu murah dan stabil? Jangan-jangan timbul masalah baru di masyarakat nantinya," ujar pelaku usaha distribusi elpiji Pertamina Brando Susanto di Jakarta, Kamis (22/9). Brando yang juga pemerhati dinamisasi subsidi energy untuk masyarakat merasa aneh jika terburu-buru pemerintah mendorong bagi-bagi kompor listrik gratis. Brando mengatakan, listrik dan elpiji sama-sama produk energi tidak terbarukan dan harganya ditentukan oleh currency luar dan market Internasional. Maka, dalam jangka waktu menengah, solusi Kompor Listrik akan menimbulkan masalah baru juga dan malah merepotkan masyarakat kembali yang tidak mudah. "Kebanyakan listrik kita dihasilkan berbasis Diesel dan Batubara. Jadi bisa dibayangkan suatu saat juga akan problem dengan harga beban subsidi," ucap Brando. Selanjutnya, kata Brando, orang Indonesia kebanyakan memasak dengan berbagai bumbu agar sehat dan sedap. Kalau dengan kompor listrik rasanya bukan tidak bisa, tapi akan memakan waktu lebih lama dan rasa ada perbedaan dengan kompor api. "Jadi masakan daerah di masyarakat akan kehilangan Cita Rasa Nusantara nya dengan kompor listrik. Jangan hanya ditest perbandingan untuk memasak panad saja dengan kompor listrik," katanya. Menurut Brando, bagi-bagi kompor Listrik gratis dengan perangkatnya jangan malah jadi harapan palsu di masyarakat yang sedang susah karena recovery setelah pandemi. Nantinya malah bagi-bagi gratis lalu karena listriknya tidak kuat dirumah dan desakan ekonomi malah jadi ajang jual beli. Dia menegaskan, akan lebih arif dan bijaksana jika pemerintah mengatur lebih optimal pada distribusi elpiji lewat Pertamina.Sehingga tidak mengorbankan masyarakat dengan proyek uji coba kompor listrik apalagi bagi-bagi gratisan. Dikatakan, gembar-gombor bagi kompor listrik gratis hendaknya jangan jadi ajang kampanye di masyarakat. Nanti perangkatnya diterima, tapi tidak dipakai sebagai mana mestinya. "Seperti banyak terjadi saat konversi Kompor Minyak Tanah ke Kompor Elpiji, karena terkesan mendadak dan menggemborkan bagi-bagi gratisnya daripada edukasi manfaatnya pada masyarakat," tandas Brando. [Lin]

Topik:

Brando Susanto