Kemenparekraf Laporkan Perputaran Uang di MotoGP Mandalika Hampir Rp1 Triliun

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 18 Oktober 2023 23:59 WIB
Jakarta, MI - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf melaporkan perputaran uang dalam gelaran MotoGP Mandalika Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) hampir mencapai Rp 1 triliun. Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati mengatakan, jika estimasi sementara perputaran uang dalam balapan motor itu mencapai Rp 914 miliar. "Estimasi perputaran uang, penjualan tiket MotoGP dan pengeluaran dari penonton atau wisatawan yang hadir adalah sebesar Rp914 miliar, yang merupakan hasil sementara karena proses penghitungan masih berlangsung hingga sekarang,” kata Dessy kepada wartawan Rabu (18/10). Ia merinci, jika balapan motor bertajuk Pertama Grand Prix 2023 itu berhasil meraup hasil penjualan tiket sebesar Rp73 miliar. Serta pengeluaran (spending) wisatawan yang mencapai kurang lebih Rp841 miliar. Sementara, tercatat pengeluaran para pengunjung mampu merogoh dana sekitar Rp5-10 juta per hari. Sedangkan untuk akomodasi di zona satu hingga tiga yaitu, Mandalika, Praha dan Kota Mataram tingkat okupansi mencapai 100 persen, dengan kenaikan harga mencapai 2-3 kali lipat dari harga normal. "Sebanyak 40 persen responden memilih hotel untuk menginap disusul homestay sebesar 20 persen, rumah kerabat sebanyak 26,6 persen dan Villa atau resor sebesar 13,3 persen," papar Dessy. Untuk jenis transportasi, Dessy menyebut pengunjung yang menggunakan pesawat terbang sebanyak 60 persen, mobil sebesar 26,6 persen.Serta kendaraan motor sebanyak 6,6 persen dan transportasi lain sebesar 6,6 persen. "Para pengunjung yang menonton perhelatan ini didominasi oleh wisatawan asal NTB sebesar 46,6 persen, Jawa Tengah 13,3 persen, Jawa Barat 13,3 persen, disusul Banten 13,3 persen serta Bali 6,6 persen dan DKI Jakarta 6,6 persen," urainya. Lebih lanjut, mayoritas penonton atau sebesar 90 persen juga diakuinya bakal berkunjung kembali ke Mandalika atau Lombok, NTB bukan hanya karena perhelatan MotoGP namun karena fasilitas yang membaik. Pelaku UMKM, lanjut dia, mengalami peningkatan pendapatan sebesar 36,54 persen. “Pelaku usaha setuju untuk kembali mengikuti perhelatan ini di masa depan. Para Pelaku usaha menyatakan bahwa MotoGP memberikan dampak yang baik bagi peningkatan omzet usaha,” imbuh Dessy. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pun mengungkapkan bahwa wisatawan nusantara juga menginginkan agar gelaran balap motor kelas kaisar ini dapat digelar di destinasi wisata unggulan lainnya. “Dan mereka ingin ini juga bisa diadakan di beberapa destinasi wisata unggulan lainnya dan beberapa catatan lainnya, mushola menjadi pekerjaan rumah bagi kita saat ini, karena tempatnya sedikit,” pungkasnya. (Han)