Kenaikan Dolar AS Tekan Harga Emas

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 23 November 2023 10:09 WIB
Ilustrasi Korelasi Harga Emas dan Dolar (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi Korelasi Harga Emas dan Dolar (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MI - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup turun pada perdagangan Rabu (22/11) waktu setempat. Penurunan harg emas ini terjadi seiring naiknya nilai tukar dolar dan meningkatnya imbal hasil Treasury AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 8,80 dolar AS atau 0,44%, harganya turun menjadi  1.992,80 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS naik 0,3% terhadap para pesaingnya, sementara imbal hasil Treasury mengurangi angka  kerugian setelah data klaim pengangguran awal yang tinggi meresahkan pasar. Awalnya pelaku pasar  memperkirakan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga sekitar bulan Juni tahun depan karena perekonomian AS melambat.

Kebijakan moneter Federal Reserve bulan November, yang dirilis pada hari Selasa (21/11), menunjukkan para pejabat Fed setuju akan melanjutkan dengan “hati-hati” dan hanya menaikkan suku bunga jika  pengendalian inflasi terhambat.

 Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Rabu (22/11), menunjukan bahwa klaim awal  untuk tunjangan pengangguran negara turun 24,000 menjadi 209,000. Angka itu disesuaikan secara musiman. Para ekonom sendiri  memperkirakan sedikitnya ada 226,000 klaim untuk minggu terakhir.

"Indeks dolar telah menguat ke level tertinggi hariannya dan hal itu membatasi minat beli terhadap emas," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, sebagaimana dikutip Reuters.

Harga perak untuk stok pengiriman Desember turun 18,10 sen atau 0,76% .Perak ditutup pada harga 23,688 dolar AS per ounce. Platinum sendiri untuk pengiriman Januari turun menjadi 15,20 dolar AS atau 1,61%. Harga Platinum ditutup pada 930,70 dolar AS per ounce.(Ran)