Daftar 14 BUMN Sakit jadi Pasien PPA
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
![BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bumn.webp)
Jakarta, MI - 14 perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini tengah dalam kondisi sakit. Nasib perusahaan tersebut tengah dikaji oleh Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Bila 14 perusahaan ini tidak dapat diselamatkan maka Kementerian BUMN akan kembali melakukan penutupan.
Ketetapan ini seiring dengan rencana perampingan perusahaan BUMN hingga jumlahnya menjadi 40 perusahaan dengan 12 klaster yang membidangi fokus bisnis berbeda-beda satu dengan lainnya.
"Kalau misalnya tidak bisa diperbaiki, tidak bisa ditransformasi, kita akan menambah penutupan lagi. Kan banyak di PPA, ada 14 perusahaan lagi yang kita kaji," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dikutip Senin (1/7/2024).
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, dari total 14 BUMN sakit, 6 di antaranya terancam dibubarkan. Mereka adalah PT Indah Karya (Persero), PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT Semen Kupang.
"Yang potensi minimum operasi itu sebenarnya more than likely akan kita stop, apakah nanti lewat likuidasi atau pembubaran BUMN, sepertinya ke sana ujungnya," kata dalam rapat panja dengan Komisi VI DPR, Senin lalu dikutip Senin (1/7/2024).
Selanjutnya, 4 BUMN berpeluang terselamatkan atau dilakukan penyehatan dan restrukturisasi. Empat BUMN tersebut di antaranya, PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero) atau Persero Batam, PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), dan PT Boma Bisma Indra (Persero) untuk dialihkan atau inbreng kepada PT Danareksa (Persero).
"Memang kalau mau secara gamblang (bagaimana BUMN yang sakit ke depan) dari 21+1, yang berpeluang (terselamatkan) itu cuma 4," ujarnya di gedung DPR RI Jakarta, Senin (24/6/2024).
Sementara sisanya, 4 BUMN lainnya perlu penanganan lebih lanjut yakni PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Primissima (Persero), Perum Percetakan Negara RI, dan PT Djakarta Lioyd (Persero).
Daftar 14 BUMN Sakit jadi Pasien PPA:
PT Barata Indonesia (Persero)
PT Boma Bisma Indra (Persero)
PT Industri Kapal Indonesia (Persero)
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
PT Djakarta Lloyd (Persero)
PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)
PT Persero Batam
PT Inti (Persero)
Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI)
PT Indah Karya (Persero)
PT Amarta Karya (Persero)
PT Semen Kupang (Persero)
PT Primissima (Persero)
Berita Selanjutnya
![BUMN Kejar Terget Tuntaskan Proyek Fasilitas Perayaan HUT RI ke-79 di IKN Menteri BUMN, Erick Thohir (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/erick-thohir-1.webp)
BUMN Kejar Terget Tuntaskan Proyek Fasilitas Perayaan HUT RI ke-79 di IKN
30 Juni 2024 14:48 WIB
![Pemerintah dan Pertamina Belum Putuskan Soal Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/menteri-esdm.webp)
Pemerintah dan Pertamina Belum Putuskan Soal Kenaikan Harga BBM Non Subsidi
28 Juni 2024 15:33 WIB
![Erick Thohir: Sosok Tanri Abeng Sangat Berjasa Besar untuk Negeri Ini Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/erick-thohir-1.webp)
Erick Thohir: Sosok Tanri Abeng Sangat Berjasa Besar untuk Negeri Ini
23 Juni 2024 09:30 WIB