Kecurangan Beras Terendus, Pemerintah Siap Bertindak Tanpa Ampun


Jakarta, MI - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap praktik kecurangan dalam penjualan beras. Ia menyampaikan, pelaku usaha yang terbukti menyimpang akan ditindak tegas demi melindungi masyarakat.
“Jadi kami harapkan sekali lagi saudaraku para pengusaha beras, ayo kita menjaga kondisi yang kondusif. Anda bisa untung tapi ini tidak boleh dipermainkan,” katanya saat mengunjungi operasi pangan murah di Majene, Sulbar, pada Minggu (20/7/2025).
Amran juga mengungkapkan bahwa ia telah berkoordinasi langsung dengan Kapolri terkait temuan tersebut. Saat ini, sebanyak 212 merek beras tengah diperiksa, dengan 25 merek telah lebih dulu diproses. Pemeriksaan akan terus berlanjut secara maraton, dengan target tambahan 40 hingga 50 merek yang akan segera diperiksa.
Ia menegaskan bahwa dirinya terus berkoordinasi dengan penegak hukum, agar para pengusaha atau produsen beras menjalankan bisnis yang tidak merugikan masyarakat.
“Perusahaan yang tidak ikut aturan, ditindak. Ini perintah Bapak Presiden Prabowo. Kita harus jaga ketenangan. Kita harus jaga pangan negara kita di saat pangan negara lain kesulitan,” jelas Amran.
Amran juga membandingkan kondisi Indonesia dengan sejumlah negara lain yang tengah menghadapi krisis beras, seperti Malaysia, Jepang, dan Filipina. Di Jepang, katanya, harga beras bahkan bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Hal ini, kata Amran, harus disyukuri karena Indonesia tidak kesulitan beras dan harga relatif masih jauh lebih murah, berkisar Rp 13 ribu-15 ribu per kilogram.
Oleh karena itu, ia kembali mengingatkan para pelaku usaha dan produsen untuk tidak bermain curang atau mencari keuntungan berlebih dengan cara yang merugikan konsumen.
Pemerintah, tegas Amran, tidak akan ragu menindak, sebagaimana telah dilakukan pada kasus minyak goreng dan pupuk palsu, yang berujung pada penetapan tersangka.
Amran mengatakan, pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga beras. Di antaranya dengan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebanyak 1,3 juta ton di seluruh Indonesia secara bertahap.
“Kita memulai dua hari yang lalu untuk seluruh Indonesia. Seluruh BUMN bergerak bersama-sama untuk melakukan operasi pasar besar-besaran. Ada beras kita siapkan 1,3 juta ton. Kami yakin 1-2 minggu ke depan harga beras sudah turun,” tutup Amran.
Topik:
beras beras-oplosan menteri-pertanian