Kapal Pengungsi Rohingya yang Terdampar Disebut akan Ditolak Indonesia

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 28 Desember 2021 17:31 WIB
Monitorindonesia.com - Pihak berwenang Indonesia akan membantu memperbaiki kapal Rohingya yang terdampar yang berisi lebih dari 100 pengungsi Rohingya di lepas pantai Aceh tetapi tidak akan mengizinkan penumpangnya mencari perlindungan dan akan menolak kapal itu, kata para pejabat kepada Reuters, Selasa (28 Desember). Nelayan melihat perahu itu pada hari Minggu lalu, terombang-ambing di lepas pantai Bireuen, sebuah kabupaten di pulau barat Sumatera, dengan sekitar 120 pria, wanita dan anak-anak di dalamnya. “Rohingya bukan warga negara Indonesia, kami tidak bisa membawa mereka begitu saja sebagai pengungsi. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah,” kata Dian Suryansyah, seorang pejabat angkatan laut setempat. Pihak berwenang akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada kapal tersebut, termasuk makanan, obat-obatan dan air, sebelum menolaknya, tambahnya. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa kapal itu mengalami kerusakan mesin dan harus diizinkan untuk mendarat. "UNHCR prihatin dengan keselamatan dan kehidupan para pengungsi di kapal," kata pernyataan itu. Badruddin Yunus, tokoh masyarakat nelayan setempat, mengatakan, para pengungsi itu telah melaut selama 28 hari dan beberapa di antaranya jatuh sakit dan satu meninggal. Pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar telah bertahun-tahun berlayar ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia antara November dan April ketika laut dalam kondisi tenang. Banyak yang telah ditolak, meskipun ada seruan untuk bantuan oleh kelompok-kelompok hak asasi internasional. Lebih dari 730.000 Rohingya melarikan diri dari Myanmar pada Agustus 2017 setelah tindakan keras militer yang menurut para pengungsi termasuk pembunuhan massal dan pemerkosaan. Kelompok hak asasi manusia telah mendokumentasikan pembunuhan warga sipil dan pembakaran desa Rohingya. Ratusan telah mencapai Indonesia selama beberapa tahun terakhir, setelah berbulan-bulan berada di laut. Sumber: CNA #Indonesia

Topik:

rohingya Indonesia Pengungsi Rohingya