Malaysia Dilanda Ketidakpastian Setelah Parlemen Dibubaran

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 13 Oktober 2022 19:31 WIB
Jakarta, MI - Beberapa hari setelah pembubaran Parlemen Malaysia, ketidakpastian muncul di banyak negara bagian akibat ketidakpatuhan kepada pemerintah pusat. Parlemen federal itu dibubarkan pada Senin lalu, tetapi pada hari ini, tidak ada Majelis Negara Bagian yang dibubarkan untuk membuka jalan bagi pemilihan umum di kedua tingkat yang akan diadakan secara bersamaan. Dalam pidato di televisi saat mengumumkan pembubaran parlemen, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mendesak semua Majelis Negara Bagian, kecuali empat dari negara bagian, untuk membubarkan diri. "Saya mendorong semua pemerintah negara bagian, kecuali Pemerintah Sabah, Sarawak, Johor dan Melaka untuk membubarkan Majelis Negara Bagian masing-masing pada tanggal yang sama dengan Pemilihan Umum di tingkat federal, meskipun beberapa negara bagian telah memutuskan untuk tidak membubarkan diri," kata Ismail, seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (13/10). “Sebaiknya pemungutan suara negara bagian dan tingkat nasional diadakan pada saat yang sama sehingga rakyat tidak terbebani selain untuk memastikan proses demokrasi berjalan lancar dan biaya berkurang,” tambah Ismail Sabri. Dengan pengecualian Sarawak, pemilihan tingkat nasional dan negara bagian biasanya diadakan secara bersamaan di Malaysia. Untuk saat ini, Majelis Negara Bagian Sabah, Sarawak, Johor dan Melaka keluar dari persamaan pemilihan karena pemungutan suara telah diadakan baru-baru ini. Negara bagian di bawah Pakatan Harapan (PH) dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS) sebelumnya telah mengindikasikan bahwa pemilihan negara bagian hanya akan diadakan tahun depan. Tiga negara bagian di bawah kekuasaan pemerintahan Barisan Nasional (BN), yakni Perlis, Pahang dan Perak, telah mengisyaratkan akan meminta pembubaran Majelis Negara mereka. Pada hari Rabu, kepala menteri Perak Saarani Mohammad meminta pembubaran Majelis Negara saat audiensi dengan Sultan Nazrin Muizzuddin Shah. Saarani kemudian mengatakan bahwa sultan akan mengumumkan keputusannya tentang masalah tersebut dalam waktu dekat. “Saya menyerahkan surat yang meminta agar Majelis Negara dibubarkan kepada sultan dan dia menerimanya. Setiap keputusan yang berkaitan dengan masalah ini akan segera diumumkan olehnya,” katanya seperti dikutip oleh sebuah media lokal.
Berita Terkait