Orang Dekat Putin Akui Lakukan Intervensi Pemungutan Suara Paruh Waktu di Amerika Serikat

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 8 November 2022 09:59 WIB
Jakarta, MI - Pengusaha paling berpengaruh sekaligus orang dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin mengaku ikut campur dalam pemungutan suara di Amerika Serikat pada malam pemilihan paruh waktu di mana Partai Republik berusaha untuk mengambil kendali Kongres dan kantor-kantor di seluruh negara bagian  Amerika Serikat. “Tuan-tuan, kami telah ikut campur, kami sedang ikut campur, dan kami akan ikut campur,” ujar Prigozhin yang sebelumnya dituduh mempengaruhi hasil pemilu di seluruh negara seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (8/11). Dia mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataan yang diposting oleh perusahaan kateringnya, Concord. "Kami sangat berhati-hati, akurat, dan semua itu bisa kami lakukan dengan tepat menggunakan cara kami," ujar Prigozhin, 61, menambahkan. Prigozhin menanggapi permintaan untuk mengomentari laporan Bloomberg baru-baru ini yang mengatakan Rusia ikut campur dalam pemilihan paruh waktu AS pada hari Selasa. Pemungutan suara itu sangat penting untuk agenda legislatif di sisa masa jabatan presiden AS, Joe Biden dan dapat membuka jalan bagi kembalinya penguasa Gedung Putih, Donald Trump. Perusahaan analisis media sosial AS Graphika pekan lalu menyatakan bahwa tersangka operasi Rusia telah menggunakan platform media sayap kanan untuk mengkritik kandidat dari Partai Demokrat menjelang pemilihan paruh waktu di sejumlah negara bagian AS, termasuk Georgia, New York, Ohio dan Pennsylvania. Prigozhin, bersama 12 warga negara Rusia lainnya dan tiga perusahaan Rusia, pernah didakwa pada 2018 sebagai bagian dari penyelidikan penasihat khusus Robert Mueller atas campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016. Prigozhin didakwa memprovokasi perselisihan dan membagi opini publik Amerika sebelum pemilihan presiden AS 2016. Namun tuduhan itu sebelumnya dibantah Prigozhin dan Kremlin. Juru bicara Biden, Karine Jean-Pierre, mengatakan Gedung Putih tidak terkejut dengan pernyataan Prigozhin. “Sudah diketahui dan didokumentasikan dengan baik di domain publik bahwa entitas yang terkait dengan Yevgeny Prigozhin telah berusaha mempengaruhi pemilihan umum di seluruh dunia termasuk Amerika Serikat,” katanya. Pengusaha yang dulu tertutup itu kini muncul sebagai salah satu tokoh pro-perang Rusia yang paling terlihat sejak dimulainya invasi Putin ke Ukraina yang mengarah ke spekulasi bahwa dia sedang mencari peran dalam pemerintahan. Pada bulan September, Prigozhin, yang juga dikenal sebagai "koki Putin" karena bisnis kateringnya terlibat menyelenggarakan makan malam yang dihadiri oleh presiden Rusia, mengaku mendirikan perusahaan militer swasta Grup Wagner yang terkenal pada tahun 2014. AS dan UE sebelumnya telah menjatuhkan sanksi kepada Prigozhin atas perannya di Wagner. Serangkaian pengakuan mengejutkan oleh pengusaha itu dinilai luar biasa mengingat implikasi geopolitik dari pengakuan tersebut dan fakta bahwa Prigozhin sebelumnya telah meminta beberapa outlet media Rusia dan negara Barat untuk melaporkan hubungannya dengan Wagner. Prigozhin sering membual tentang peran Wagner dalam perang di Ukraina, di mana kelompok itu diyakini telah memainkan peran sentral dalam merebut beberapa kota di timur negara itu. Dia juga mengkritik kepemimpinan militer senior negara itu dan telah berjanji untuk membuat “pusat pelatihan milisi” sendiri di wilayah Belgorod dan Kursk Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. Pekan lalu, Wagner membuka pusat “teknologi militer” di St Petersburg, yang secara luas dilihat sebagai upaya lain oleh Prigozhin untuk mempromosikan kredensial militernya dan mengambil peran yang lebih publik dalam membentuk strategi militer Rusia.