Insiden Rudal di Polandia Diselidiki, AS Akui Sulit Mengusir Rusia dari Ukraina

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 17 November 2022 05:53 WIB
Jakarta, MI - Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley mengatakan bahwa tujuan militer Ukraina untuk mengusir Rusia secara fisik dari Ukraina adalah tugas yang sangat sulit dan kemungkinan besar tidak akan tercapai dalam waktu dekat. Berbicara pada konferensi pers kemarin, Milley mengatakan Rusia telah menduduki sekitar 20% dari seluruh wilayah Ukraina. Dia mencatat bahwa Kherson dan Kharkiv yang telah diklaim kembali oleh Ukraina relatif kecil dibandingkan dengan keseluruhan wilayah. ”Dalam hal probabilitas, kemungkinan kemenangan militer Ukraina, yang didefinisikan sebagai mengusir Rusia dari seluruh Ukraina termasuk dari Krimea terjadi dalam waktu dekat, tidak tinggi secara militer,” kata Miley sepeti dikutip CNN.com, Kamis (17/11). M illey memperingatkan dengan mengatakan bahwa secara politis, mungkin ada solusi di mana secara politis Rusia mundur. “Militer Rusia benar-benar terluka parah. Jadi Anda ingin bernegosiasi pada saat Anda sedang kuat dan lawan Anda sedang lemah. Karena itu mungkin akan ada solusi politik. Yang saya katakan adalah ada kemungkinan untuk itu,” katanya. CNN telah melaporkan perpecahan dalam pemerintahan Presiden Joe Biden karena Milley tampaknya mendorong hasil diplomatik yang lebih cepat. Sedangkan pemerintahan Biden harus bekerja untuk meyakinkan pemerintah Ukraina, para pakar militer dan mantan pejabat AS tanpa menekan negara itu untuk mengupayakan negosiasi dengan Rusia setelah komentar yang dibuat Milley minggu lalu. Sementara itu, Polandia menegaskan kembali penyelidikan insiden rudal akan menjadi operasi bersama dengan AS. Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut agar pihak Ukraina dilibatkan dalam penyelidian tersebut. Zelensky mengatakan dalam pertemuan dengan media Ukraina bahwa sekelompok pakar Ukraina harus diizinkan mengakses situs itu. Penyelidik Amerika Serikat sekarang bekerja di lokasi tersebut, kata Presiden Polandia Andrzej Duda. "Sejak Presiden Biden menyatakan dukungan dalam percakapan dengan saya kemarin, saya menerima dukungan ini, sehingga penyelidikan ini dapat dikatakan dilakukan bersama oleh kami dan pihak Amerika atau oleh Aliansi Atlantik Utara dan kami," katanya. Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menegaskan bahwa para ahli AS tengah berada di Polandia untuk membantu penyelidikan di Polandia.