Dewan Keamanan PBB Didesak Minta Pertanggugjawaban Uji Coba Rudal Balistik Korea Utara

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 22 November 2022 05:26 WIB
Jakarta, MI - Amerika Serikat mendesak ketua Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meminta pertanggungjawaban Korea Utara atas uji coba rudalnya setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua pekan lalu yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat. Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan sangat penting bagi 15 anggota Dewan Keamanan PBB untuk menanggapi dengan satu suara dan menegaskan kembali tuduhan AS bahwa China dan Rusia "mendukung" Pyongyang dengan menghalangi tindakan dewan tersebut. "Gangguan secara terang-terangan dari kedua anggota ini menempatkan wilayah Asia Timur Laut, dan seluruh dunia dalam risiko," katanya dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) yang diadakan Washington untuk membahas uji coba rudal yang dilakukan Korut Jumat pekan lalu seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (22/11). Dia menegaskan akan menawarkan kesempatan lain kepada DK PBB untuk meminta pertanggungjawaban Korut atas retorikanya yang berbahaya dan tindakannya yang mendestabilisasi. "Amerika Serikat akan mengusulkan dikeluarkannya pernyataan ketua DK PBB untuk tujuan ini," katanya. Sementara itu, Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengatakan China "prihatin" dengan "peningkatan ketegangan dan konfrontasi yang semakin meningkat" di Semenanjung Korea. Akan tetapi dia mengatakan DK PBB harus membantu meredakan ketegangan dan tidak selalu mengutuk atau menekan Pyongyang. Dia juga mengatakan Washington harus mengambil inisiatif dan mengajukan proposal yang realistis untuk menanggapi "kekhawatiran" atas Korea Utara. "Semua pihak harus tetap tenang, menahan diri, bertindak dan berbicara dengan hati-hati, dan menghindari tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan dan menyebabkan salah perhitungan untuk mencegah situasi jatuh ke dalam lingkaran setan," kata Zhang. Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Anna Evstigneeva menuduh Washington mencoba memaksa Korea Utara melakukan pelucutan senjata sepihak melalui sanksi dan kekuatan. Dia juga menyalahkan uji coba rudal pada latihan militer Amerika Serikat dan sekutunya. Juru bicara AS untuk PBB mengatakan draf pernyataan DK PBB akan segera dibagikan dan negosiasi akan menyusul. Setelah pertemuan tersebut, Thomas-Greenfield membacakan pernyataan bersama oleh 14 negara, termasuk delapan anggota Dewan Keamanan PBB yang mengutuk peluncuran rudal terbaru Korea Utara. Turut juga dibacakan laporan media negara Korea Utara yang menyatakan bahwa rudal tersebut dapat digunakan untuk serangan maupun pencegahan serangan nuklir.