Khawatir dengan Guncangan Harga, QatarEnergy Teken Kontrak LNG untuk 27 Tahun dengan Sinopec China

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 22 November 2022 06:34 WIB
Jakarta, MI - Perusahaan minyak QatarEnergy menandatangani kontrak selama 27 tahun untuk memasok Gas Alam Cair (LNG) ke perusahaan Sinopec China akibat guncangan harga yang mendorong pembeli untuk mencari pasokan jangka panjang. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari, persaingan untuk mendapatkan LNG menjadi semakin ketat. Eropa, khususnya, membutuhkan jumlah LNG yang sangat besar untuk membantu menggantikan aliran gas Rusia yang biasanya menghasilkan hampir 40 persen impor dari benua itu. Perusahaan Eropa yang berupaya mendapatkan pasokan LNG perlu memahami bagaimana pembeli Asia melakukan pendekatan dengan menyepakati kontrak jangka panjang, kata Pimpinan QatarEnergy, Saad al-Kaabi kepada Reuters sebelum menandatangani kesepakatan dengan Sinopec. “Hari ini adalah tonggak sejarah penting untuk perjanjian penjualan dan pembelian (SPA) pertama proyek North Field East dengan Sinopec China dengan kapasitas 4 juta ton untuk 27 tahun,” kata al-Kaabi seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (22/11). Dia menegaskan pentingnya kontrak jangka panjang bagi penjual dan pembeli sembari menambahkan bahwa kesepakatan tersebut merupakan perjanjian penjualan dan pembelian tunggal terbesar di sektor LNG yang pernah tercatat. North Field East merupakan bagian dari ladang gas terbesar di dunia yang berbagai antara Qatar dengan Iran dan menyebut bagiannya sebagai South Pars. QatarEnergy awal tahun ini menandatangani lima kesepakatan untuk North Field East (NFE). Kontrak pertama dan lebih besar dari rencana ekspansi dua fase North Field, mencakup enam pengangkut LNG yang akan meningkatkan kapasitas LNG Qatar menjadi 126 juta ton per tahun pada tahun 2027 dari 77 juta sebelumnya. Perusahaan itu kemudian menandatangani kontrak dengan tiga mitra untuk North Field South (NFS) sebagai fase kedua ekspansi. Kesepakatan kemarin dilaporkan telah dikonfirmasi oleh Sinopec sebagai kesepakatan pasokan pertama. “Kesepakatan ini membawa hubungan kami ke level baru karena kami memiliki SPA yang akan bertahan hingga tahun 2050-an,” kata al-Kaabi.