Siapkan Serangan ke Parlemen, Kelompok Sayap Kanan Jerman Rencanakan Perubahan Bentuk Negera

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 7 Desember 2022 18:27 WIB
Jakarta, MI - Pihak berwenang Jerman menahan 25 anggota dan pendukung kelompok sayap kanan yang menurut kantor kejaksaan sedang mempersiapkan sebuah kudeta untuk mengubah bentuk negara dan pemerintahan dengan aksi kekerasan, sedangkan beberapa anggotanya dicurigai merencanakan serangan bersenjata di parlemen. Seorang tentara aktif dan beberapa cadangan termasuk di antara mereka yang diselidiki, kata seorang juru bicara dinas intelijen militer kepada Reuters. Prajurit aktif adalah anggota Komando Pasukan Khusus, katanya. Seorang mantan anggota parlemen dari sayap kanan Alternatif Untuk Jerman (AfD) yang menjabat sebagai hakim di Berlin juga termasuk di antara mereka yang ditahan bersama dengan mantan anggota keluarga kerajaan Jerman. Penyelidik mencurigai anggota individu kelompok itu memiliki rencana konkret untuk menyerbu majelis rendah parlemen Bundestag di Berlin dengan kelompok bersenjata, menurut kantor kejaksaan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (7/12). Salah satu tersangka, yang diidentifikasi sebagai Heinrich XIII PR, telah menghubungi perwakilan Rusia yang dianggap kelompok itu sebagai kontak utama untuk menetapkan tatanan negara barunya, menurut kantor itu. Dikatakan tidak ada bukti bahwa perwakilan itu telah bereaksi positif terhadap permintaan tersebut. Heinrich, yang berasal dari Royal House of Reuss, yang pernah memerintah sebagian Jerman timur, dipandang sebagai pemimpin yang ditunjuk di negara masa depan kelompok itu. Sedangkan tersangka lainnya, Ruediger v P, adalah kepala cabang militer, menurut kantor itu. House of Reuss sebelumnya menjauhkan diri dari Heinrich dan menyebutnya sebagai orang bingung yang mengejar teori konspirasi, menurut media lokal. Pihak House of Reuss tidak segera menanggapi permintaan komentar. Jaksa mengatakan penggerebekan dilakukan oleh lebih dari 3.000 petugas polisi dan pasukan keamanan di 11 negara bagian federal Jerman. Para tersangka ditangkap di negara bagian Baden-Wuerttemberg, Bavaria, Berlin, Hesse, Niedersachsen, Saxony, Thuringia di Jerman serta di Austria dan Italia, menurut kantor itu. Para tersangka dituding mempersiapkan, paling lambat akhir November 2021, untuk melakukan aksi berdasarkan ideologinya, menurut kantor tersebut. Tindakan itu termasuk pengadaan peralatan, merekrut anggota baru dan mengadakan pelajaran menembak, tambahnya. Fokus dari upaya perekrutan adalah anggota militer dan polisi, menurut kantor itu. Kelompok itu juga menyadari rencananya akan berisiko kematian, kata kantor itu dan menambahkan bahwa anggotanya menganggap skenario itu sebagai "langkah perantara yang diperlukan" menuju perubahan sistem menyeluruh.