PM Yunani Minta Maaf atas Kecelakaan Kereta yang Tewaskan 57 Orang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 6 Maret 2023 09:00 WIB
Jakarta, MI - Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis meminta maaf atas kecelakaan kereta api yang menewaskan 57 orang. Ia mengatakan bahwa dia akan meminta bantuan Brussel untuk merombak jaringan kereta api negara itu. "Sebagai perdana menteri, saya berutang kepada semua orang, tetapi di atas semua kerabat para korban, MAAF besar," tulis Mitsotakis di Facebook seperti dikutip dari Politico, Senin (6/3). “Di Yunani tahun 2023, tidak mungkin dua kereta berjalan di sisi berlawanan dari jalur yang sama tanpa ada yang memperhatikan,” imbuhnya. Dua kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi dalam arah yang berlawanan pada jalur yang sama bertabrakan secara langsung di Yunani utara pada 28 Februari, menewaskan sedikitnya 57 orang dan melukai 85 lainnya. Sebuah kereta api dengan sedikitnya 350 penumpang termasuk banyak mahasiswa menabrak kargo kereta. “Kita tidak bisa, tidak akan, dan tidak boleh bersembunyi di balik kesalahan manusia,” tambah perdana menteri. Mitsotakis sebelumnya mengatakan pada 1 Maret bahwa bencana itu "terutama karena kesalahan manusia yang tragis". Kepala stasiun untuk kota Larissa menghadapi tuduhan pembunuhan yang lalai dan mengaku bertanggung jawab dalam penampilan pengadilan pertamanya pada hari Minggu, menurut penyiar Yunani ERT. Tetapi jaringan kereta api Yunani sepanjang 2.550 kilometer yang sudah tua sangat membutuhkan modernisasi dan telah menghadapi kritik atas dugaan salah urus, peralatan yang tidak layak, dan perawatan yang buruk. Kecelakaan mematikan itu telah memicu protes besar-besaran di seluruh negeri tentang tanggung jawab pemerintah dalam bencana tersebut saat pemakaman pertama para korban berlangsung. Ribuan orang berkumpul pada hari Minggu di depan parlemen di Athena, termasuk beberapa anak. “Kejahatan ini tidak akan ditutup-tutupi. Kami akan menjadi suara semua yang mati,” teriak pengunjuk rasa saat mereka melepaskan balon hitam ke langit. Bentrokan meletus antara polisi dan demonstran selama protes di Athena, kota terbesar kedua di negara itu Thessaloniki dan Larissa, kota tempat kecelakaan itu terjadi, dengan polisi menggunakan gas air mata dan granat suara. Protes telah dilakukan selama lima hari terakhir di seluruh negeri dan lebih banyak lagi telah dipanggil untuk minggu mendatang. Layanan kereta api nasional dihentikan karena para pekerja melakukan pemogokan sejak kecelakaan itu. Mitsotakis, yang sedang mempersiapkan pemilihan pada musim semi, telah berjanji komite ahli independen akan menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Dia juga mengatakan akan meminta bantuan Komisi Eropa dan ibu kota UE lainnya. “Saya akan segera meminta kepada Komisi Eropa dan negara-negara sahabat atas sumbangsihnya terhadap know-how sehingga akhirnya kita bisa mendapatkan kereta modern,” kata Mitsotakis. “Dan saya akan memperjuangkan dana komunitas tambahan untuk memelihara dan meningkatkan jaringan yang ada dengan cepat.”
Berita Terkait