Jenderal Senior Rusia Igor Kirillov Tewas dalam Ledakan Bom di Moskow

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 18 Desember 2024 09:56 WIB
Ilustrasi Bom Meledak, Jenderal Senior Rusia Igor Kirillov Tewas dalam Ledakan Bom di Moskow
Ilustrasi Bom Meledak, Jenderal Senior Rusia Igor Kirillov Tewas dalam Ledakan Bom di Moskow

Moskow, MI - Ketegangan perang antara Rusia dan Ukraina semakin meningkat. Jenderal senior Rusia yang bertanggung jawab atas pasukan nuklir Igor Kirillov tewas dalam ledakan bom di Moskow pada hari Selasa (17/12/2024).

Igor Kirillov tewas terbunuh setelah bom yang disembunyikan di skuter listrik meledak di luar apartemennya di Ryazansky Prospekt. Alat peledak tersebut berkapasitas 300 gram setara TNT.

Media Rusia melaporkan bahwa bom tersebut dipicu dari jarak jauh. Asisten Kirillov juga tewas. "Dua kantong mayat terlihat di jalan," lapor Al-Jazeera, dikutip pada Rabu (18/12/2024).

"Dilihat dari jendela yang pecah, gelombang ledakan mencapai setidaknya lantai empat, dengan sekitar 10 apartemen dilaporkan rusak," sambungnya.

Kirillov berusia 54 tahun. Sejak April 2017, beliau menjabat sebagai kepala Angkatan Pertahanan Radiologi, Kimia dan Biologi. Ini adalah pasukan khusus tentara Rusia. Mereka beroperasi dalam kondisi kontaminasi radioaktif, kimia dan biologi.

Kirillov diketahui sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Jenderal Rusia tersebut telah mendapat sanksi dari beberapa negara, termasuk Inggris dan Kanada, atas perannya dalam perang di Ukraina.

Komite Investigasi Rusia telah mengkonfirmasi kematian Igor Kirillov. Pihak berwenang juga mengumumkan bahwa proses pidana telah dibuka. Juru bicara komite Svetlana Petrenko mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Moskow memandang pemboman itu sebagai serangan “teroris”. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova memuji Kirillov.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan Ukraina melakukan hal tersebut karena mereka menyadarinya. "kekalahan militernya yang tak terelakkan". "(Ukraina) melancarkan serangan pengecut dan tercela di kota-kota yang damai," paparnya.

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh sekutu Baratnya, Ukraina, sebagai “kaki tangan” dalam pembunuhan memalukan di Moskow. Hubungan Barat dengan Rusia sendiri buruk akibat dukungan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terhadap Kiev, termasuk dengan mengizinkan penggunaan rudal mematikan oleh Washington Army Tactical Missile System (ATacMS) untuk menyerang wilayah Rusia, menurut hingga muncul kekhawatiran bahwa perang dapat meningkat menjadi Perang Dunia III (PD 3).

Ini juga mengundang respons AS. Pemerintah Biden meneriakkan kalau mereka tidak ikut serta dalam pembunuhan itu walaupun mengancam" kekejaman" yang dicoba si jenderal.

"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa AS tidak mengetahui hal itu sebelumnya dan tidak terlibat," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller tentang pembunuhan Kirillov.

"(Namun) ia adalah seorang jenderal yang terlibat dalam sejumlah kekejaman. Ia terlibat dalam penggunaan senjata kimia terhadap militer Ukraina," lanjutnya.

Topik:

Jenderal Senior Rusia Igor Kirillov Igor Kirillov Tewas Ledakan Bom di Moskow