Serangan Udara Israel Tewaskan Perdana Menteri Houthi Yaman


Jakarta, MI - Perdana Menteri pemerintahan Houthi di Yaman, Ahmed Ghalib Al-Rahwi, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam ibu kota Sanaa pada Kamis (21/8/2025). Serangan tersebut juga menewaskan sejumlah menteri yang tengah mendampingi Al-Rahwi.
Menurut keterangan kantor kepresidenan Houthi yang disiarkan melalui televisi Al Masirah, Al-Rahwi dan para anggota kabinetnya menjadi sasaran ketika menghadiri sebuah lokakarya rutin pemerintahan.
Militer Israel (IDF) mengonfirmasi pihaknya melancarkan serangan “tepat sasaran” terhadap instalasi militer Houthi di Sanaa. Operasi ini dilakukan menyusul peluncuran pesawat nirawak (UAV) dari Yaman menuju Israel.
Beberapa menteri lainnya dilaporkan mengalami luka akibat serangan itu dan saat ini tengah menjalani perawatan medis. Meski demikian, Pemerintah Houthi menegaskan akan terus menjalankan pelayanan publik serta melanjutkan operasionalnya.
“Kami terus membangun kekuatan militer dan mengembangkan kemampuan untuk menghadapi segala tantangan dan ancaman,” kata kelompok yang didukung Iran itu, seraya menegaskan bahwa mereka “berada dalam perang terbuka” dengan Israel.
Mohammed Ahmed Muftah, wakil perdana menteri pertama, ditunjuk sebagai penjabat perdana menteri, menurut laporan kantor berita Saba yang juga dikelola Houthi.
Sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza pasca-serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Houthi aktif meluncurkan serangan rudal dan serangan maritim ke arah Israel.
Serangan-serangan itu juga mengganggu jalur perdagangan internasional di Laut Merah, yang mereka klaim sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina. Houthi berulang kali menyatakan akan terus menyerang Israel hingga perang di Gaza berakhir.
Meski sebagian besar rudal dan drone berhasil dicegat oleh Israel dan Amerika Serikat, tidak semuanya bisa dihentikan. Pada Juli 2024, sebuah drone Houthi berhasil mencapai Tel Aviv tanpa memicu sistem peringatan dini, menunjukkan kerentanan Israel terhadap ancaman tersebut.
Usai gempuran udara besar-besaran yang dilancarkan AS dan Israel pada awal tahun ini, Houthi sempat menyepakati gencatan senjata dengan Washington.
Namun, kelompok bersenjata asal Yaman itu tetap melanjutkan peluncuran rudal dan drone ke arah Israel, yang dibalas dengan serangan Israel terhadap infrastruktur energi, pelabuhan, dan fasilitas lain yang terkait Houthi.
Topik:
houthi yaman perdana-menteri-yaman israelBerita Sebelumnya
Alarm Kemanusiaan: PBB Sebut 500.000 Warga Gaza Kelaparan
Berita Selanjutnya
Gempa Afghanistan: 800 Orang Tewas, Lebih dari 1.300 Terluka
Berita Terkait

Israel Gugat Indonesia usai Atletnya Ditolak Tampil di Kejuaraan Senam Dunia
13 Oktober 2025 16:45 WIB

AS Bakal Kirim 200 Pasukan ke Timur Tengah, Kawal Transisi Perdamaian di Gaza
10 Oktober 2025 14:26 WIB