Ricuh Demo Anti-Imigran di London, 26 Polisi Luka-luka


Jakarta, MI - Aksi demonstrasi besar-besaran anti-imigran mengguncang London, Inggris, pada Sabtu (13/9/2025) waktu setempat. Lebih dari 110 ribu orang turun ke jalan dalam pawai bertajuk “Unite the Kingdom”, yang berujung ricuh.
Mengutip laporan Al Jazeera, Minggu (14/9/2025), polisi berusaha memisahkan para demonstran sayap kanan dari sekitar 5.000 pengunjuk rasa tandingan yang berkumpul di White Hall, London.
Kericuhan tersebut mengakibatkan sedikitnya 26 polisi terluka, sementara 25 orang lainnya ditangkap.
Kepolisian London menyampaikan bahwa, pawai yang diorganisasi oleh aktivis anti-imigran Tommy Robinson tersebut diikuti 110.000 hingga 150.000 orang. Jumlah itu jauh melampaui ekspektasi.
Kepolisian mengatakan para petugasnya menghadapi kekerasan dari beberapa pengunjuk rasa. Empat petugas di antaranya luka serius seperti gigi patah, kemungkinan hidung patah, gegar otak, prolaps diskus, dan cedera kepala.
"Tidak diragukan lagi banyak yang datang untuk menggunakan hak mereka yang sah untuk berunjuk rasa, tetapi banyak juga yang berniat melakukan kekerasan," ujar Asisten Komisaris Matt Twist.
Ia menjelaskan, kelompok perusuh melakukan kekerasan fisik maupun verbal terhadap aparat, sehingga polisi terpaksa menangkap 25 orang. "Mereka berupaya keras untuk menerobos barikade yang ada demi menjaga keamanan semua orang," kata Twist.
Twist menambahkan, seluruh pelaku yang ditangkap kini sudah ditahan, sementara penyelidikan atas kericuhan masih berlangsung.
"Kami sedang mengidentifikasi mereka yang terlibat dalam kerusuhan tersebut, dan mereka diperkirakan akan menghadapi tindakan tegas dari pihak kepolisian dalam beberapa hari dan minggu mendatang," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Inggris, Shabana Mahmood, mengecam keras aksi brutal kelompok yang menyerang polisi. "Siapa pun yang terlibat dalam kegiatan kriminal akan menghadapi hukuman berat," pungkas Mahmood.
Topik:
demo-di-london anti-imigran demo-ricuh