Polri Sebut Anton Gobay Pernah Sekolah Pilot, Tapi Belum Bekerja Setelah Lulus

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 10 Februari 2023 08:30 WIB
Jakarta, MI - Polri mengungkapkan bahwa Anton Gobay, warga negara Indonesia (WNI) asal Papua yang ditangkap terkait kepemilikan senjata api ilegal di Filipina, merupakan seorang pengangguran. Hal tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan dan informasi intelijen yang didapat kepolisian Filipina. Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengatakan, Anton memang pernah sekolah pilot tetapi ia belum bekerja. "Data-data yang pasti yang bersangkutan ini adalah pengangguran," kata Krishna kepada wartawan, Kamis (9/2). "Jadi setelah sekolah pilot, belum bekerja tapi mempunyai uang yang cukup lumayan, untuk orang yang tidak bekerja untuk membeli senjata dengan angka yang fantastis," sambungnya. Kendati demikian, Krishna enggan mengungkapkan soal aliran dana dalam kasus Anton Gobay. Menurutnya, hal itu masuk dalam ranah intelijen yang tak bisa dibeberkan. "Dan itu sudah saya lakukan upaya pemeriksaan, interview, dan datanya untuk kepentingan kami. Saat ini tidak bisa dipublikasi," jelasnya. Sebelumnya, seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Anton Gobay, ditangkap oleh Kepolisian Filipina pada Sabtu (7/1). Anton ditangkap bersama dua warga negara Filipina terkait kepemilikan senjata api ilegal. Anton memiliki 12 senjata api ilegal. Senjata api itu dibeli Anton di Filipina dengan nama samaran. Senjata ilegal itu dibeli di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina. Adapun dari 12 senjata api ilegal itu, terdapat 10 senjata laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 mm tanpa amunisi senilai 50 ribu Peso, dan dua pucuk senjata api laras pendek jenis Ingram dengan kaliber 9 mm senilai 45 ribu Peso, tanpa amunisi. Kepada polisi, Anton Gobay mengaku akan membawa senpi tersebut untuk mendukung kegiatan organisasi Papua. Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengatakan berdasarkan pengakuan Anton, organisasi yang dimaksud itu adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kendati demikian, Krishna menyebut pihaknya masih mendalami soal penyaluran senjata api yang dilakukan Anton. “Iya, benar (KKB). Sedang didalami dulu,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (11/1). Sementara itu, di sisi lain, Anton Gobay juga ingin meraup keuntungan dari penjualan senjata itu. Anton mengaku akan menjual senpi tersebut kepada siapapun yang sanggup membayar mahal di wilayah Papua.