Korea Utara Ejek Pelapor Khusus PBB untuk Pyongyang, Kenapa Ya?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 September 2022 00:00 WIB
Jakarta, MI - Korea Utara mentertawakan pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pyongyang bahkan sampai menyebutnya sebagai "boneka Amerika Serikat", Jumat (2/9/2022). Ejekan itu dilayangkan pada profesor hukum internasional, Elizabeth Salmon, yang kini ditunjuk sebagai pelapor khusus PBB untuk isu HAM di Korut. "Kami telah memperjelas prinsip kami bahwa tidak akan mengakui atau menyetujui 'pelapor khusus' apapun yang hanyalah boneka AS," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut dalam Korean Central News Agency (KCNA). Juru bicara itu juga berpendapat aktivitas Salmon sebagai pelapor PBB ini merupakan alat untuk menutupi kampanye AS. Ia juga menuduh Salmon berani mengungkapkan "pernyataan sembrono yang melanggar sistem dan hak kedaulatan kami yang tak dapat diganggu gugat." "Seharusnya PBB tidak boleh lagi mengizinkan nama dan misi mereka disalahgunakan untuk misi jahat AS terhadap DPRK [Korut]," tuturnya. Namun dalam pernyataan KCNA itu, identitas Salmon disebut sebagai "he" yang berarti laki-laki, padahal ia adalah perempuan. Sebagaimana diberitakan AFP, Salmon sendiri diangkat sebagai pelapor HAM PBB pada bulan lalu. Ia sempat menghadiri pertemuan dengan pejabat Korea Selatan, anggota kelompok hak asasi manusia, hingga pembelot Korut untuk mendiskusikan situasi di Pyongyang. Sebelumnya, Salmon menyatakan bahwa ia "sangat menyadari" Korut menolak "mandat" HAM PBB, termasuk misinya. "Namun, itu bukan berarti kita tak harus mencoba," kata Salmon. "Kita tak boleh menyerah untuk berkomunikasi dengan Korut karena yang dipertaruhkan adalah hidup masyarakat Korut dan hak asasi manusia mereka," tuturnya lagi. PBB sendiri telah menempatkan misi laporan HAM untuk Korut pada 2004, kala dunia internasional semakin khawatir atas dugaan pelanggaran HAM di negara itu. Meski begitu, belum pernah ada pelapor PBB yang diberikan akses ke Korut untuk misi pencarian fakta.

Topik:

PBB AS Korea Utara