BPIP Sebut Menghormati Keberagaman Adalah Bukti Melaksanakan Konstitusi Sesungguhnya

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 10 Oktober 2022 21:06 WIB
Jakarta, MI - Tahun 2023 merupakan tahun Politik menjelang pemilihan umum dan pemilihan Kepala daerah, masa dimana isu-isu identitas seperti Agama dan kesukuan banyak digoreng dan digaungkan dimasyarakat demi meraih simpati atau mendiskreditkan pihak lawan politik. Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mengatakan, bahwa merawat keberagaman seharusnya menjadi spirit dari peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah maupun para cendekiawan. "Ini terjadi karena peraturan dan kebijakan seharusnya menjadi jawaban atas fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat khususnya yang berkaitan dengan perbedaan dan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri," ucapnya kepada Monitor Indonesia, Senin (10/10). Benny menegaskan bahwa Peraturan dan Kebijakan seharusnya menjadi jalan tengah dan solusi kepada semua pihak yang berkepentingan, bukan sebagai kendaraan kekuasaan untuk bersikap sewenang wenang dan mau menang sendiri. "Hukum, peraturan, dan kebijakan adalah konsensus bangsa dalam mencari jalan tengah dan jalan terbaik dalam menghadapi masalah-masalah dan perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya. Oleh karena itu, apabila berkaca pada masa lalu, sesungguhnya Indonesia sudah melebihi dari sekedar bertoleransi, kita tidak hanya sekedar membiarkan mereka yang berbeda dari kita untuk hidup tenang, namun kita terbiasa dan membiasakan diri untuk bersama-sama merayakan perbedaan itu, bukan sebagai suatu hal yang menakutkan, namun menambah kemampuan kita untuk mengerti dan lebih lanjut hidup berdampingan dengan mereka yang berbeda dari kita perilaku inilah yang sesungguhnya merupakan cikal bakal dari nilai-nilai Pancasila. "Namun merayakannya sebagai wujud rasa cinta kepada Tuhan dengan mencintai sesama manusia sebagai ciptaan Tuhan, apapun latar belakangnya. Seperti dijelaskan Sukarno, bangsa Indonesia bukan dimonopoli satu unsur saja, namun berbagai unsur yang saling menyatu, beradaptasi dan senantiasa membudayakan kedamaian," sambungnya. "Masyarakat Indonesia perlu senantiasa merawat dan merayakan perbedaan dengan membangun dialog-dialog dan membangun inklusivitas serta moderasi beragama agar kemajemukan yang terjadi bukan menjadi batu sandungan namun kekayaan yang dimiliki bangsa Ini sebagai modal untuk membangun bangsa dan negara yang lebih baik," tutupnya. [Adi]