Kemampuan Gas Air Mata Kedaluwarsa Menurun! Kok Wajah Mayat Korban Kanjuruhan Membiru?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 Oktober 2022 09:24 WIB
Jakarta, MI - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengakui penggunaan gas airmata sudah kedaluwarsa saat tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10). Ada yang melewati batas kedaluwarsa 2021, tapi tetap ditembakkan ke arah suporter. Polri pun mengklaim, gas airmata yang kedaluwarsa kemampuannya pasti menurun. Kepala Departemen Kimia Institut Tekonologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Fredy Kurniawan, mengatakan, belum tentu kemampuan gas airmata menurun bila sudah kedaluwarsa. Ada dua kemungkinan yang terjadi. "Mungkin bisa menurun membuat iritasi, tapi bisa semakin mematikan. Kita tidak tahu berubah jadi apa senyawanya," ujar Prof Fredy, saat dihubungi wartawan, Senin (10/10/2022). Lantas, bagaimana dengan mayat korban Kanjuruhan yang membiru? Prof Fredy tidak bisa memastikan, apakah hal itu karena gas airmata yang kedaluwarsa atau akibat sebab lainnya. "Kalau biru-biru, perlu dicek dulu. Bisa karena keracunan, bisa karena lebam kena gebuk. Kelihatannya keracunan, karena menghirup zat kimia terlalu banyak," jelasnya. Menurutnya, gas airmata meskipun kedaluwarsa atau tidak tetap saja berbahaya bagi manusia yang terpapar. Karena, menurutnya, zat yang ada di dalam gas airmata itu berisi bahan kimia berbahaya. "Semua gas airmata berbahaya. Makanya dilarang untuk perang. Ada perjanjiannya," ujarnya. Pakar Kimia ITS itu menyampaikan, belum tentu gas air mata yang kedaluwarsa kemampuannya menurun. Sebaliknya, bisa saja semakin mematikan. Dari hasil penelusuran tersebut, Komnas HAM menghimpun beberapa informasi di antaranya adalah terkait kondisi jenazah korban. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut banyak jenazah korban yang menunjukkan ciri fisik seperti bermata merah, wajah membiru dan mengeluarkan busa. "Banyak yang mukanya biru. Jadi muka biru ini yang menunjukkan besar kemungkinan karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata. Ada yang matanya merah dan keluar busa," jelasnya.