Ferdy Sambo Pembuat Skenario Pembunuhan Brigadir J, Kini Salahkan CCTV

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 16 Desember 2022 21:29 WIB
Jakarta, MI - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J,Ferdy Sambo kini menyalahkan rekaman CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, padahal awalnya tak mempermasalahkannya. Pasalnya, kata mantan Kadiv Propam Propam itu, CCTV jadi masalah karena ternyata isinya menunjukkan hal berbeda dari skenarionya soal pembunuhan Brigadir J. Hal itu disampaikan Ferdy Sambo saat menjadi saksi dalam sidang kasus perusakan CCTV hingga menyebabkan terhambatnya penyidikan pembunuhan Brigadir Yosua dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di PN Jaksel, Jumat (16/12). Sambo awalnya ditanya hakim mengapa dirinya memerintahkan anak buahnya di Divpropam saat itu untuk mengecek CCTV Kompleks pada 9 Juli atau sehari usai Yosua tewas. "Tadi saudara menyebutkan ada perintah saudara untuk kalau Provos melakukan pemeriksaan awal terus Paminal melakukan pengecekan CCTV?" tanya hakim. "Demikian yang mulia," ujar Sambo. "Untuk tugas Paminal melakukan pengecekan CCTV apa maksudnya CCTV kompleks itu dilakukan pengecekan?" tanya hakim lagi. "Karena saya pikir akan dibutuhkan untuk membuat terang perkara ini," ucapnya. Sambo menilai CCTV bisa membuat terang suatu perkara. Dia juga mengaku awalnya merasa tak ada masalah jika CCTV di Kompleks Duren Tiga itu diperiksa. "Membuat terang perkara ini karena di awal saya juga berpikir bahwa tidak ada masalah dengan CCTV di luar ini tapi karena menyorot ke Duren Tiga kemudian ke jalan juga. Jadi saya waktu itu tidak ada masalah dengan CCTV ini. Jadi saya natural memerintahkan kepada Karo Paminal untuk melakukan pengecekan," ucapnya. Namun, kata Sambo, dirinya merasa CCTV itu bisa membuat masalah setelah tahu isinya. Sambo mengatakan rekaman dalam CCTV itu menunjukkan hal berbeda dari cerita bikinannya terkait pembunuhan Yosua. "Apa masalahnya?" tanya hakim. "Ya karena itu tidak sesuai dengan cerita yang saya sudah sampaikan ke anggota dan pimpinan," jelas Ferdy Sambo. "Ini yang saya ingin tahu, cerita yang saudara sampaikan kepada anggota apa, coba jelaskan," kata Hakim. "Sudah saya sampaikan tadi di awal ceritanya bahwa saya masuk ke TKP sudah terjadi peristiwa itu," ucap Sambo. "Tembak menembak itu sudah terjadi," sambungnya. Dia juga mengaku cerita tembak menembak bikinannya itu yang disampaikan ke Karo Penmas Polri dan Kapolres Jaksel. Sambo mengaku akan bertanggung jawab. "Ya itulah salah saya yang mulia, saya akan bertanggungjawab," pungkas Ferdy Sambo.

Topik:

CCTV Ferdy Sambo