Drummer Legendaris Nomo Koeswoyo Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 16 Maret 2023 02:33 WIB
Jakarta, MI - Personel band legendaris Koes Bersaudara, Nomo Koeswoyo meninggal dunia di usia 87 tahun. Nomo meninggal di rumahnya di Magelang pada Rabu (15/3) pukul 19.30 WIB. "Telah berpulang ke rahmatullah Ayahanda kami, Akung kami, Koesnomo Koeswoyo Bin Koeswoyo pada Rabu, 15 Maret 2023, pukul 19:30 WIB di Magelang," demikian keterangan yang diterima redaksi pada Rabu (15/3) malam. Nomo Koeswoyo akan disemayamkan di Rumah Duka Jln. Pertanian I No.5 Lebak Bulus, Cilandak Jakarta Selatan. Penabuh drum senior itu dimakamkan di TPU Jeruk Purut. "Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan Almarhum. Semoga Almarhum husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan semoga kami keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Amin Allahumma Amiin. Kami yang berduka: Chicha Koeswoyo & Indra Jakile Helen Koeswoyo & Leo Silitonga (alm) Reza Koeswoyo & Maria Anggi Beserta Cucu," Koesnomo bin Koeswoyo atau Nomo Koeswoyo lahir pada 21 Januari 1938. Group musik itu adalah salah satu musikus Indonesia dari grup Koes Bersaudara yang beranggotakan kakak beradik keluarga Koeswoyo. Pada grup tersebut ia berposisi sebagai drummer. Nomo Koeswoyo adalah anak kelima dari sembilan bersaudara anak dari pasangan Raden Koeswoyo (1909-2000) dan Rr. Atmini (1912-1969) asal Tuban Jawa Timur. Grup ini mulai berkarier sejak tahun 1958 dengan nama Kus Brothers yang beranggotakan 5 orang kakak beradik keluarga Koeswoyo (Jon Koeswoyo pada Bass, Tonny Koeswoyo pada gitar, Nomo Koeswoyo pada drum, Yon Koeswoyo pada vokal, dan Yok Koeswoyo pada vokal) dan seorang dari luar keluarga Koeswoyo yang bernama Jan Mintaraga sebagai gitaris dan Tommy Darmo sebagai gitaris juga awalnya. Nomo merupakan anggota keluarga Koeswoyo yang paling akhir bergabung dalam grup yang dibentuk saudara-saudaranya ini. Saat saudara-saudaranya sudah tekun berlatih selama beberapa tahun, ia masih berkelana di luar Jakarta. Berkelana Sebelum Nomo pulang dari berkelananya, posisi drum diisi sementara oleh Iskandar. Jan, Tommy Darmo dan Iskandar adalah tetangga mereka di Jakarta. Setelah pulang dari rantaunya, Nomo minta ikut bergabung. Oleh Tonny, ia diarahkan untuk menjadi penggebuk drum. Nomo kemudian dibantu oleh Iskandar, karena kala itu ia belum begitu mahir bermain drum. Setelah menguasai permainan drum, posisi drummer dipegang sepenuhnya oleh Nomo. Kala itu ia sempat hendak belajar bermain drum lebih intens kepada Domingo Roda di Kemayoran. Namun tak disetujui Tonny, karena gaya bermain drumnya tak sesuai dengan konsep bermusik yang diusung Tonny. Mereka berhasil merekam album pertama pada tahun 1962. Setelah Jan Mintaraga dan Tommy Darmo mengundurkan diri, grup ini berganti nama menjadi Kus Bersaudara pada tahun 1963. Beberapa waktu kemudian pada tahun 1964 kakak tertua mereka Jon Koeswoyo yang telah berkeluarga pun mengundurkan diri, sehingga menyisakan 4 personel kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Grup ini kemudian kembali mengganti namanya menjadi Koes Bersaudara. Mereka meraih kesuksesan dalam beberapa album rekaman berikutnya selama beberapa tahun sebelum dipenjarakan oleh rezim Orde Lama Soekarno di Penjara Glodok pada tanggal 29 Juni 1965. Mereka dianggap memainkan lagu-lagu ngak-ngik-ngok (kebarat-baratan) yang terlarang masa itu. Saat terjadi penangkapan terhadap para personil Koes Bersaudara di rumahnya, Nomo sedang berada di luar, sehingga ia luput dari pencidukan. Namun dengan kesadaran sendiri ia pun mendatangi kantor polisi pada sore harinya untuk meminta ditahan sebagai wujud solidaritas kepada saudara-saudaranya. Keempatnya mendekam di penjara tanpa proses pengadilan selama 3 bulan. Mereka dibebaskan pada tanggal 29 September 1965 (tepat sehari sebelum pecahnya Gerakan 30 September PKI). Selepas itu karier bermusik mereka kembali berjalan.[Lin]   #Nomo Koeswoyo Meninggal di Usia 87 Tahun #Koes Bersaudara
Berita Terkait