Dicoret FIFA Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Indonesia Rugi Rp 175 Miliar!

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 31 Maret 2023 14:05 WIB
Jakarta, MI - FIFA secara resmi membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia yang rencananya akan digelar dua bulan lagi. Dengan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, maka peluang-peluang itu tak bisa dimanfaatkan. Padahal, sebagai tuan rumah tentunya Indonesia sudah mempersiapkan anggaran yang sudah digelontorkan pemerintah, namun itu percuma begitu saja. Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak menghabiskan energi untuk saling menyalahkan. Jokowi mengajak masyarakat menjadikan kejadian tersebut sebagai pembelajaraan untuk persepakbolaan Tanah Air. "Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain. Dan sebagai bangsa yang besar, kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang. Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional Indonesia," kata Jokowi, Kamis (30/3) kemarin. Adapun kerugian Indonesia akibat dicoret dari tuan rumah Piala Dunia U-20 ini adalah sebagai berikut; 1. Dana Renovasi Stadion Rp 175 Miliar Kementerian PUPR bertugas merenovasi dan memastikan stadion-stadion yang menjadi lokasi Piala Dunia U-20 sesuai standar FIFA. Ada enam stadion yang telah mendapatkan persetujuan FIFA untuk menjadi lokasi Piala Dunia U-20 antara lain Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Stadion Manahan di Solo, Gelora Bung Tomo di Surabaya, Stadion Jakabaring di Palembang dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan, anggaran renovasi stadion menyentuh Rp 175 miliar. “Itu Rp 175 miliar semua. Ada lima stadion yang dipakai, terus yang 20 (lapangan) untuk latihan. (Stadion yang direvitalisasi, red) ada di Palembang, Bandung, Solo, Bali dan Surabaya,” katanya pada beberapa waktu lalu. 2. Citra Pariwisata Indesia Tercoreng Pengamat Pariwisata Chusmeru menerangkan, Piala Dunia U20 punya potensi dalam mendongkrak wisatawan ke Indonesia. Belum lagi, jika perlu menghitung dampak ekonomi yang akan terjadi. "Pembatalan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 tentu saja berdampak signifikan terhadap angka kunjungan wisatawan. Apalagi bagi Bali dampaknya tentu terasa," kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (31/3/2023). Chusmeru bilang, Piala Dunia U20 adalah salah satu ajang sepak bola dunia yang dapat diandalkan menjadi sport tourism atau wisata olah raga. Peminat sepak bola sangat banyak. Apalagi dengan level dunia, tentu akan mengeruk wisatawan mancanegara juga. Potensi itu yang akhirnya perlu direm untuk sementara karena pembatalan yang dilakukan sekitar 2 bulan sebelum kick-off event. 3. Berpotensi Ganggu Iklim Investasi Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Ryan Kiryanto sebelumnya pernah menjelaskan, perhelatan ini adalah momentum yang baik untuk mempromosikan iklim investasi di tanah air. "Menjadi penyelenggara event internasional akan memberikan ekspos dan juga knowledge mengenai Indonesia, soal jumlah penduduk, dan lain-lain. Hal itu akan membuat Investor berkeyakinan untuk mempertimbangkan investasi di Indonesia. Semacam kalkulasi, perhitungan potensial market dari populasi, nantinya. In direct effect," jelas Ryan, Kamis (9/3). Terlebih kata dia, delegasi dari peserta negara akan bawa rombongan yang akan menambah konsumsi di Jakarta. Baik untuk kebutuhan akomodasi di hotel, makan sampai wisata. #FIFA Coret Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20#Kerugian Indonesia FIFA Piala Dunia U-20