Bupati yang Berani Lawan "Iblis" dan "Setan'' di Kemenkeu Terjaring OTT KPK, Demokrat: Perangnya Sudah Terbuka!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 April 2023 14:40 WIB
Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Meranti Muhammad Adil yang juga kader PDIP menunjukkan keseriusan lembaga anti rasuah itu memerangi korupsi. Bupati Meranti Muhammad Adil ini pada beberapa waktu lalu sempat meluapkan kemarahannya kepada jajaran pemerintah pusat termasuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga menyebutnya sebagai sarang ‘iblis dan setan’. Menurut politikus Partai Demokrat, apa yang dilakukan KPK menangkap kader PDIP bisa diindikasikan adanya perang. Pernyataan Firli ke media dinilai perang terbuka. “Ngeri perangnya sudah terbuka,” kata Cipta Panca dalam cuitannya seperti dikutip Monitor Indonesia, Jum'at (7/4). Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dan sejumlah pejabat Pemkab Meranti. KPK membawa Bupati Meranti Muhammad Adil dari Pekanbaru ke Jakarta untuk pemeriksaan. "Betul. Masih dalam perjalanan," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri. Bupati Meranti dan sejumlah pihak yang terjaring OTT KPK selanjutnya akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Mereka kemudian akan dilakukan pemeriksaan. "Sejauh ini puluhan orang pejabat strategis di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti yang ditangkap KPK dan juga ada pihak swasta," jelas Ali. Bupati Meranti diduga tertangkap tangan sedang melakukan korupsi. KPK juga mengamankan sejumlah pihak bersama Bupati Meranti. "Benar, tadi malam, (6/4) tim KPK berhasil lakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Beberapa pihak sudah ditangkap di antaranya Bupati," ungkapnya. Pada bebarapa waktu lalu, Bupati Meranti Muhammad Adil menyampaikan kekesalannya kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Luky Alfirman saat acara Rakornas Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah Se-Indonesia. Kalimat bernada kritik dan ancaman pun dilontarkan Adil. Pada acara rakornas yang berlangsung di Pekanbaru dan ditayangkan dalam akun YouTube Diskominfotik Provinsi Riau, Kamis (9/12/2022) lalu itu, Adil mengaku kesal karena tak puas dengan dana bagi hasil (DBH) produksi minyak dari Meranti yang diberikan oleh Kemenkeu. Dia mengaku, telah tiga kali bersurat ke Menteri Keuangan untuk audiensi mengenai permasalahan ini, namun dirinya selalu ditanggapi untuk melakukan pertemuan secara online via Zoom. Padahal yang diinginkannya adalah melakukan pertemuan langsung dengan pihak Kemenkeu. Ia pun menghadiri acara-acara yang diisi oleh pihak Kemenkeu dengan maksud bisa menyampaikan keluhannya. Namun, menurutnya hal itu sangat sulit dilakukan, ketimbang dirinya yang diterima oleh Kementerian Dalam Negeri saat mengeluhkan dana bagi hasil. “Sampai ke Bandung saya kejar orang ke Kemenkeu, tapi yang hadir orang yang tak berkompeten soal itu (DBH). Sampai pada waktu itu saya ngomong, ‘Ini orang keuangan isinya nih iblis atau setan’,” kata Adil.