2,7 Juta Masyarakat Indonesia Utang di Fintech P2P Lending
![Zefry Andalas](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![2,7 Juta Masyarakat Indonesia Utang di Fintech P2P Lending Ilustrasi - Uang. (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/b6510a92-aa86-4fb6-8e53-195043705783.jpg)
Jakarta, MI – Masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan layanan perusahaan finctech P2P lending. Dalam survei pengguna internet yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna layanan pinjaman online (pinjol) mencapai 2,7 juta orang pada 2023 lalu. Jumlah tersebut 1,5% dari total pengguna internet Indonesia.
Hanya berselang setahun, angka tersebut meningkat tiga kali lipat. Yakni 8,86 juta orang atau 5,4% dari jumlah pengguna internet Indonesia.
Pertumbuhan itu, Marketing Communication Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia Andri Tau menjelaskan terjadi karena lebarnya jurang kredit di dalam negeri. Sebab adanya perbedaan antara nilai kebutuhan pinjaman dibandingkan cakupan dengan kapasitas yang disediakan lembaga keuangan.
"Kebutuhan akan pendanaan tentunya selalu besar karena credit gap di Indonesia nilainya sangatlah tinggi," ucap Andri.
Dia juga menambahkan pertumbuhan pengguna yang meningkat ini juga disertai langkah pengelolaan risiko oleh penyedia pinjaman. Dalam hal ini adalah perusahaan fintech.
Selain itu, AFPI juga menekankan inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Dengan begitu diharapkan bisa meningkatkan layanan dan mitigasi risiko untuk perlindungan konsumen, baik peminjam (borrower) atau penyedia dana (lender).
Otoritas Jasa Keuangan juga tela,h mengeluarkan data terkait layanan pinjol di Indonesia. Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menjelaskan nilai outstanding perusahaan P2P lending per akhir 2023 adalah Rp 59,64 triliun atau tumbuh 16% dari tahun 2022.
Sementara pembiayaan melalui sektor produktif, khususnya UMKM, mencapai Rp 21 triliun. Jumlahnya mencapai 36,07% dari total pembiayaaan layanan peminjaman.
Untuk pengelolaan risiko juga dinilai kian kuat. Dengan level kredit, yang digambarkan melalui TWP 90, hanya 2,93%.
Per November lalu, outstanding pembiayaan Rp 59,83 triliun atau tumbuh 18,06% dari tahun sebelumnya. Kredit macet dalam periode serupa adalah 2,81%.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Azmi Syahputra: Judi Online Harus Disikat Habis, Jangan Pernah Berikan Keleluasan Sedikitpun Azmi Syahputra (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/azmi-syahputra-1.webp)
Azmi Syahputra: Judi Online Harus Disikat Habis, Jangan Pernah Berikan Keleluasan Sedikitpun
22 Juli 2024 01:29 WIB
![DPR Sentil OJK, Minta Tinjau Ulang Rencana Kebijakan Asuransi Wajib Kendaraan Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/cak-imin.webp)
DPR Sentil OJK, Minta Tinjau Ulang Rencana Kebijakan Asuransi Wajib Kendaraan
18 Juli 2024 15:32 WIB
![Apa Kabar Kasus Dugaan Korupsi Askrida Rp 4,4 Triliun? Kapan Disidik KPK? PT Asuransi Bangun Askrida (ABA) (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/askrida.webp)
Apa Kabar Kasus Dugaan Korupsi Askrida Rp 4,4 Triliun? Kapan Disidik KPK?
18 Juli 2024 10:08 WIB
![Pemerintah Wajibkan Semua Kendaraan Bermotor Ikut Asuransi Mulai 2025 Ilustrasi asuransi (istimewa)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/9b4dc055-3f0f-465a-a756-a512b156b22c.jpg)
Pemerintah Wajibkan Semua Kendaraan Bermotor Ikut Asuransi Mulai 2025
18 Juli 2024 09:48 WIB
![DPR Tekankan OJK: Aturan Baru Pinjol Mesti Utamakan Perlindungan dan Keamanan kepada Rakyat Ketua DPR RI, Puan Maharani (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/ketua-dpp-pdi-perjuangan-puan-maharani-foto-midhanis.webp)
DPR Tekankan OJK: Aturan Baru Pinjol Mesti Utamakan Perlindungan dan Keamanan kepada Rakyat
15 Juli 2024 19:25 WIB