Komisi VII Minta Pemerintah Selektif dalam Membuat Kebijakan Bea Masuk 200 Persen
![Dhanis Iswara](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/media/user/avatar/VoNo6JTUrDAPOfAguLpW0li1Z5jIpivBSpcblvgu.jpg )
![Mulyanto Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS, Mulyanto (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/mulyanto.webp)
Jakarta, MI - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS, Mulyanto, meminta pemerintah untuk membuat kebijakan bea masuk yang tidak menimbulkan masalah baru bagi masyarakat terkait rencana pemberlakukan bea masuk impor hingga 200 persen.
"Kebijakan seperti ini harus selektif, harus dipilah dulu mana produk impor yang berupa produk jadi, dan berupa bahan baku industri. Tidak bisa digebyah-uyah," kata Mulyanto kepada wartawan, dikutip Sabtu (6/7/2024).
Mulyanto menilai, kebijakan bea masuk yang besar itu sudah tepat untuk melindungi industri dalam negeri dari gempuran produk impor.
Bahkan menurutnya, Impor bahan baku dan komponen ini, justru harus dipermudah karena diperlukan untuk menunjang kelancaran produksi dalam negeri.
“Jangan semua barang impor diperlakukan sama. Bisa kacau nanti,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Mulyanto, selama ini Pemerintah telah secara sepihak telah membuat aturan impor, akibatnya hal itu justru mematikan industri di tanah air.
“Meski begitu Pemerintah jangan seperti bandul bergerak dari ekstrim kiri menuju ekstrim kanan dan bersifat reaktif secara berlebihan terkait dengan serbuan produk impor ini. Karena kebijakan seperti itu akan tetap tidak optimal bagi pembangunan industri nasional,” jelasnya.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Legislator: Pemegang Izin Pertambangan Wajib Lakukan Reklamasi Pascatambang dengan Keberhasilan 100 Persen Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/dyah-roro-esti.webp)
Legislator: Pemegang Izin Pertambangan Wajib Lakukan Reklamasi Pascatambang dengan Keberhasilan 100 Persen
25 Juli 2024 16:25 WIB
![Anggota Komisi VII Dukung Tuntutan Mahasiswa Agar Presiden Cabut Peraturan Izin Tambang Ormas dan Freeport Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/anggota-komisi-vii-dpr-ri-mulyanto-foto-midhanis.webp)
Anggota Komisi VII Dukung Tuntutan Mahasiswa Agar Presiden Cabut Peraturan Izin Tambang Ormas dan Freeport
24 Juli 2024 16:30 WIB
![Legislator Minta Pemerintah Jangan Grasah-grusuh Terapkan Pembatasan Subsidi BBM Per 1 September Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/anggota-komisi-vii-dpr-ri-mulyanto.webp)
Legislator Minta Pemerintah Jangan Grasah-grusuh Terapkan Pembatasan Subsidi BBM Per 1 September
21 Juli 2024 13:38 WIB
![Komisi VII Minta Luhut Tarik Pernyataannya Soal Pembatasan BBM Bersubsidi Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/anggota-komisi-vii-dpr-ri-mulyanto.webp)
Komisi VII Minta Luhut Tarik Pernyataannya Soal Pembatasan BBM Bersubsidi
17 Juli 2024 12:25 WIB
![Penyaluran Bansos Masih Berantakan, Komisi VIII: Ada Orang Kaya Tapi Dapat Bansos Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/marwan-dasopang.webp)
Penyaluran Bansos Masih Berantakan, Komisi VIII: Ada Orang Kaya Tapi Dapat Bansos
16 Juli 2024 17:18 WIB
![DPR ke Luhut: Masak Hadiah HUT Kemerdekaan RI Berupa Penerapan Pembatasan BBM Bersubsidi! Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/anggota-komisi-vii-dpr-ri-mulyanto-foto-midhanis.webp)
DPR ke Luhut: Masak Hadiah HUT Kemerdekaan RI Berupa Penerapan Pembatasan BBM Bersubsidi!
16 Juli 2024 13:59 WIB
![Komisi VII Ingatkan Pemerintah Soal Wacana Pembatasan BBM Bersubsidi: Jangan Buat Rakyat Resah Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/edy.webp)
Komisi VII Ingatkan Pemerintah Soal Wacana Pembatasan BBM Bersubsidi: Jangan Buat Rakyat Resah
16 Juli 2024 13:46 WIB