Pertamina Pastikan Harga BBM Pertamax Series Tak Naik

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 1 Agustus 2024 3 jam yang lalu
SPBU Pertamina (Foto: Dok MI)
SPBU Pertamina (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga masih menahan harga jual bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada 1 Agustus 2024 di tengah dorongan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. 

Manager Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, saat ini Pertamina masih memantau pergerakan harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah, yang mempengaruhi harga jual BBM.

"Pertamina Patra Niaga senantiasa mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian dan daya beli masyarakat," jelas Heppy kepada wartawan, Kamis (1/8/2024).

Kata Heppy, jika nantinya ada penyesuaian, Pertamina memastikan harga jual BBM nonsubsidi akan tetap kompetitif. 

"Oleh karena itu kalaupun dilakukan penyesuaian, harga BBM Non Subsidi Pertamina (Pertamax Series dan Dex Series) akan tetap kompetitif," lanjut Heppy. 

Sementara berdasarkan pantauan dari laman resmi Pertamina, harga Pertamax masih berada di Rp12.950 per liter untuk kawasan Jakarta dan Pulau Jawa.

Begitu juga dengan Pertamax Green 95 masih menetap di Rp13.900 per liter, Pertamax Turbo Rp14.400 per liter, Dexlite Rp14.550 per liter, dan Pertamina Dex Rp15.100 per liter. 

Diketahui, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, mendorong PT Pertamina untuk menaikkan harga BBM non subsidi seperti Pertamax series agar tidak semakin membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pasalnya kata Eddy, sejak Maret 2024 lalu, Pertamina sudah berupaya menahan laju kenaikan harga meskipun ketika itu minyak dunia tengah melonjak dan nilai tukar sedang anjlok.

"Ini membebani APBN dan cashflow (aliran keuangan) Pertamina. Penyesuaian harga Pertamax bisa dilakukan, agar tidak semakin membebani APBN dan kondisi keuangan perusahaan," kata Eddy kepada wartawan, Kamis (1/8/24).

Selain Eddy, Anggota Komisi VII DPR lainnya, Sartono Hutomo, juga mendukung Pertamina melakukan penyesuaian harga Pertamax series.

Lantaran, jika Pertamina terus menahan harga, maka pemasukan negara berpotensi bisa berkurang karena profitabilitas Pertamina yang menurun. Apalagi kesehatan finansial Pertamina harus terjaga karena BUMN tersebut berperan penting menjaga ketahanan energi nasional.

"Sehingga penyesuaian harga BBM non subsidi diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan Pertamina," katanya.