Barantin Resmi Luncurkan Layanan Digital "Best Trust"

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 9 September 2024 16:50 WIB
Kepala Barantin, Sahat M Pangabean saat memberikan sambutan pada peluncuran layanan digital Best Trust (Foto: MI/Dhanis)
Kepala Barantin, Sahat M Pangabean saat memberikan sambutan pada peluncuran layanan digital Best Trust (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Badan Karantina Indonesia (Barantin) resmi meluncurkan layanan digital Barantin "Best Trust" dalam acara Sarasehan Birokrasi yang digelar di Pullman Hotel, Jakarta Barat, Senin (9/9/2024). 

Kepala Barantin, Sahat M Pangabean mengatakan dengan adanya terobosan layanan sistem digitalisasi ini semakin memperkuat posisi Barantin untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.  

"Badan Karantina Indonesia ini menjadi lembaga yang baru satu tahun kita bisa menghasilkan sistem layanan ini dan ini adalah sistem yang menjadi kekuatan kita, dan ini menjadi sumbangsih kita juga untuk menata, kita menjadikan karantina ini menjadi tools-nya ekonomi," kata Sahat dalam peluncuran sistem layanan digital Barantin. 

Kata Sahat, selain menjadi senjata di bidang ekonomi, layanan digital tersebut juga akan menjadi pelindung dalam mencegah berbagai hama penyakit karena adanya manajemen pelayanan berbasis pre-border. 

Sebab, pre-border sendiri adalah sistem karantina yang mengharuskan negara asal mengirimkan dokumen sertifikasi kesehatan komoditas sebelum komoditas tersebut tiba di Indonesia. 

Lebih lanjut, kata Sahat saat ini Barantin mempunyai tiga pilar utama yang menjadi program unggulan. 

"Ada tiga pilar utama yang menjadi program kita yaitu penguatan sumber daya manusia, yang kedua layanan digital yang hari ini kita lakukan, dan ketiga kita akan melakukan revitalisasi laboratorium," ujarnya. 

Sehingga kata Sahat, ketiga pilar ini akan menjadi kekuatan Barantin untuk tumbuh berkembang lebih kuat lagi menjadi lembaga yang berkompeten, unggul amanah dan tangguh. 

Layan digital Best Trust ini kata Sahat, tidak dibuat secara tiba-tiba, tetapi ada proses perenungan dan penelitian yang cukup matang sehingga akhirnya bisa disepakati dan diluncurkan pada hari ini. 

"Ini merupakan Barantin elektronik sistem utilities service, teknologi ini juga sebagai refleksi bagi kita atas keadaan negara yang menginginkan badan karantina yang kuat independen serta tangguh dalam melaksanakan tugas yang diamanahkan dalam undang-undang," pungkasnya. 

Sebelumnya, dalam raker dengan Komisi IV DPR RI pada Jumat (6/9), Komisi IV yang merupakan mitra kerja Barantin mendukung langkah-langkah terhadap lembaga yang belum lama ini berdiri secara mandiri untuk meningkatkan layanan digital berbasis pre-border. 

Anggota Komisi IV DPR Dwita Ria Gunadi mengapresiasi terobosan Barantin yang ingin meningkatkan layanan secara digital. 

"Dengan menggunakan skema sistem informasi karan­tina yang terintegrasi ini, se­makin memudahkan akses bagi masyarakat dan pelaku usaha serta negara-negara mitra," kata Dwita. 

Sementara, Anggota Komisi IV DPR lainnya Khalid, juga mendorong langkah Barantin untuk menjadi garda terdepan dalam pengawasan lalu lintas barang yang akan masuk maupun keluar. 

"Kalau kita (Barantin) ini keamanan negara. Jadi sudah benar ini bagaimana karantina harus jadi garda terdepan. Baru bicara cukai," katanya. 

Lebih lanjut, Anggota Komisi IV lainnya Daniel Djohan, memuji kinerja Barantin pasca menjadi lembaga mandiri sudah sangat baik. Sebab itu, menurutnya Barantin tidak boleh lemah dan lengah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 

"Kalau Karantina (kinerjanya) lemah, ya sama saja membuat Komisi IV menjadi lemah juga. Kenapa? Karena Karantina anak kandungnya Komisi IV. Dilahirkan langsung dari Komisi IV," ucapnya.

Topik:

Barantin Layanan Digital Barantin Layanan Best Trust Karantina Indonesia