3 Minggu Pasca Longsor, Tambang Freeport Masih Setop Produksi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 2 Oktober 2025 8 jam yang lalu
Longsor Tambang Bawah Tanah Freeport (Foto: Ist)
Longsor Tambang Bawah Tanah Freeport (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Sudah lebih dari tiga minggu sejak longsor mengguncang tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Mimika, Papua Tengah. Namun, proses pencarian tujuh pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) yang tertimbun masih jalan di tempat.

Dari tujuh korban, baru dua pekerja ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara lima lainnya belum juga berhasil dievakuasi. Tragisnya, raksasa tambang sekelas Freeport pun gagal menuntaskan misi penyelamatan para karyawannya.

Presiden Direktur Freeport, Tony Wenas, menegaskan seluruh aktivitas tambang dihentikan sejak tragedi yang terjadi pada Senin (8/9/2025). Penghentian sementara dilakukan agar Freeport lebih fokus kepada upaya pencarian lima karyawan lain yang belum ditemukan hingga hari ini.

"Produksi berhenti sejak 8 September, sampai hari ini masih berhenti. Kita ingin fokus melakukan penyelamatan dari kelima orang yang masih terperangkap di dalam," ujar Tony di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Tony menyampaikan bahwa produksi tambang PTFI tetap berjalan sesuai target 2025, meski operasional dihentikan sementara pasca longsor. Saat ini, perusahaan masih memproses konsentrat yang telah diproduksi sebelum 8 September 2025.

"Ini kan sudah berjalan sampai tanggal 8 September kan, produksi kita masih sesuai dengan target. Jadi mulai 8 September itu kita berhenti produksi, tapi masih ada konsentrat yang kemudian diproses, dijadikan katoda, dijadikan emas batangan, masih ada," jelasnya.

Ia mengatakan, saat ini tim penyelamat masih terus berusaha untuk mencapai lokasi dari lima orang yang terperangkap. Sebelumnya, pada 20 September, dua dari tujuh pekerja yang terperangkap berhasil ditemukan, sayangnya dalam kondisi meninggal dunia.

Tony menyampaikan bahwa PTFI telah menemukan lokasi kelima pekerja yang masih terperangkap. Meski kondisi di lapangan sangat sulit untuk ditembus, Tony berharap proses pencarian bisa selesai dalam 4-5 hari ke depan.

"Jadi memang agak sulit untuk masuk menembusnya, jadi mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama lagi, mungkin 4-5 hari lagi kita akan bisa sampai ke lokasi yang diduga mereka berada," ujarnya.

Tragedi longsor lumpur bijih basah terjadi di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Extraction 28-30 Panel, Tembagapura, Kabupaten Mimika, pada Senin malam sekitar pukul 22.00 WIT. Hampir seluruh pekerja berhasil dievakuasi, kecuali tujuh orang yang terperangkap.

Topik:

freeport-indonesia longsor-tambang-bawah-tanah