Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza Diprakirakan Meningkat

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 11 Agustus 2024 4 jam yang lalu
Sedikitnya 25 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Hassan Salama di barat kota Gaza. (Foto: Antara)
Sedikitnya 25 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Hassan Salama di barat kota Gaza. (Foto: Antara)

Gaza, MI - Sebagian besar korban yang terluka dalam serangan Israel yang menghantam sebuah sekolah di Kota Gaza pada Sabtu dini hari menderita luka parah, termasuk luka bakar di sekujur tubuh dan kehilangan anggota tubuh.

"Hari ini adalah salah satu hari yang paling berat dalam perang yang sedang berlangsung," ujar Direktur Rumah Sakit Baptis di Gaza, Fadel Naeem kepada Anadolu, Sabtu (10/8/2024).

Naeem menyoroti jumlah korban yang signifikan akibat pembantaian di Sekolah Al-Taba'een. Ia mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena banyak korban berada dalam kondisi kritis di ruang operasi rumah sakit. "Sejauh ini, 70 korban pembantaian telah teridentifikasi, sementara sisanya masih dalam kondisi terpotong-potong sehingga sulit diidentifikasi," tuturnya.

Lebih lanjut Naeem mengatakan bahwa Rumah Sakit Baptis, satu-satunya fasilitas medis yang beroperasi di Kota Gaza, sangat kekurangan peralatan karena tidak memiliki pasokan medis dasar dan unit darah untuk merawat yang terluka.

Ia menekankan bahwa rumah sakit tersebut kesulitan untuk menangani pasien yang jumlahnya sangat banyak karena kekurangan staf medis dan pasokan penting yang diperburuk oleh perang yang sedang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Sebelumnya, Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza mengatakan bahwa tentara Israel "secara langsung menargetkan warga sipil yang mengungsi saat melaksanakan salat subuh, (yang) menyebabkan penambahan dalam jumlah korban."

Serangan tersebut menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dan melukai beberapa lainnya, menurut sumber resmi Palestina. Meskipun ada seruan pada Kamis dari para mediator, termasuk Mesir, AS, dan Qatar untuk menghentikan permusuhan, mencapai gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran sandera, Israel tetap melanjutkan serangan brutal di Jalur Gaza.

BACA JUGA: Serang Udara Israel Tewaskan 100 Pengungsi Warga Gaza di Palestina

BACA JUGA: 2 Tewas, 80 Terluka dalam Serangan Udara Israel di Yaman

Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan sekitar 39.800 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

Berita Terkait