Bagaimana Mungkin Mereka Diduga Terlibat Kasus Formula E dan e-KTP Bicara Anti Korupsi?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 18 Januari 2024 12:56 WIB
Acara Paku Integritas (Foto: MI/Aswan)
Acara Paku Integritas (Foto: MI/Aswan)

Jakarta, MI - Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Demokrat, Andi Arief menyoroti acara Penguatan Antikorupsi Untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung KPK, Jakarta, pada Rabu (17/1).

Dia menyimpulkan bahwa, acara itu hanya pansos atau numpang tenar. “Kesimpulan saya acara di KPK dengan capres semalam hanya pansos KPK,” kata Andi Arief dalam unggahannya di X (Twitter) seperti dikutip Monitorindonesia.com, Kamis (18/1).

Lantas Andi mempertanyakan, mengapa KPK mengundang calon presiden dan calon wakil presiden yang beberapa di antaranya namanya pernah disebut-sebut dalam sejumlah kasus korupsi.

“Bagaimana mungkin mereka mengundang capres yang dalam konstruksi mereka diduga terlibat kasus besar seperti Formula E dan E KTP bicara anti korupsi,” katanya.

Menurutnya, hal yang diperlukan saat ini KPK menegaskan terkait dua kasus tersebut. Apakah memang sudah ditutup atau dibiarkan menggantung. 

“Kebutuhan saat ini KPK umumkan apakah kasus itu sudah ditutup?” pungkasnya.

Diketahui, di kasus Formula E nama Anies Baswedan selalu disebut-sebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan pernah diperiksa KPK. Sementara untuk kasus E KTP. Ganjar Pranowo disebut-sebut. Mantan Gubernur Kawa Tengah itu kerap dihubung-hubungkan dengan kasus itu. (wan)